Mohon tunggu...
Rozik
Rozik Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Marwan, Jangan Jadikan Jateng Seperti Pilkada DKI

26 Mei 2017   12:39 Diperbarui: 26 Mei 2017   13:03 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

a. Marwan Sebut Ganjar Hanya Pencitraan http://regional.kompas.com/read/2017/05/20/13203261/marwan.jafar.sebut.ganjar.hanya.pencitraan.atasi.kemiskinan.di.jateng

b. Emak-emak Bicara Pilkada https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3509843/ketika-emak-emak-magelang-bicara-pilkada-di-daerahnya

c. Ibu Pengajian Dukung Marwan https://radarsemarang.com/2017/05/25/ibu-ibu-pengajian-dukung-marwan/

Marwan menggunakan strategi menyerang petahana secara membabi buta, persis seperti Anies-Sandi di DKI. Alih-alih menampilkan program, Marwan justru menyerang petahan secara personal dengan menyebutnya pencitraan. Hanya berselang beberapa hari, ada demo ratusan ibu-ibu di Magelang soal Pilkada DKI. Tentunya mudah mencari siapa di balik demo itu dengan hanya menengok poster yang dibawa ibu-ibu itu. Ternyata poster itu bertuliskan menjelek-jelekkan petahana dan mengunggulkan Marwan Jafar. Usut punya usut, ternyata ibu-ibu itu digalang melalui pengajian kemudian setelah itu dikomando memegang poster dan teriak-teriak di pinggir jalan.

Hmmm.. menggunakan perangkat agama untuk tujuan politik praktis. Sebuah metode yang tidak asing lagi bukan? Dengan cara sama, maka muaranya akan sama: Perang kebencian, saling hasut dan hoax dimana-mana.

Tapi saya yakin rakyat Jateng sudah cerdas. Rakyat Jateng tidak akan menolerir hal-hal demikian. Jateng masyarakatnya rukun, gayeng, dan tentrem. Tidak boleh diubah menjadi saling benci dan perang hanya untuk kepentingan seseorang yang ingin jadi gubernur.

Buktinya cara-cara Marwan tidak disukai warganet. Marwan menjadi bulan-bulanan bully netizen karena kampanyenya menggunakan cara-cara kotor. Sumber: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/917476-kritik-pedas-ganjar-marwan-jafar-di-bully-netizen

Tulisan ini saya akhiri dengan permohonan kepada Pak Marwan Jafar dan segenap tim media yang menyertai. Kalau boleh, mohon jangan kalian bawa peran dan kebencian di Pilgub DKI Jakarta ke Jateng ini. Tolong Pak Marwan. Saya bukan pendukung calon manapun, saya bahkan tidak peduli siapa yang menang di Pilgub tahun depan. Saya hanya peduli satu hal: Jateng yang tenteram dan damai ini, jangan diobok-obok lagi.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun