5. Terlibat Korupsi Nazaruddin
Mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazarudin menyatakan Marwan Jafar menerima uang US$200.000 terkait dengan upaya untuk memuluskan proyek. Pernyataan ini diungkapkan Nazaruddin seusai menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (6/1/2016). Nazaruddin kembali menyebut nama Marwan ketika diperiksa dalam kasus dugaan korupsi alat kesehatan (alkes) Rumah Sakit Khusus untuk Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana, Bali. Dia menuturkan uang tersebut dibawa oleh mantan pegawai Permai Group, Saiful Bahri, dan diterima oleh politisi PKB yang juga pernah menjadi Menteri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tersebut.
Jateng saat ini sedang gencar melawan pungli dan korupsi. Sangat tidak relevan kalau justru ada sosok yang disebut-sebut terima uang korupsi mau naik jadi pemimpin di Jateng ini.
Sumber:
a. Nazar Sebut Marwan Jafar Terima US$200.000 http://www.solopos.com/2016/01/06/kasus-wisma-atlet-nazar-sebut-marwan-jafar-terima-us200-000-678188
b. Nazaruddin Kembali Seret Marwan dan Muhaimin http://nasional.kompas.com/read/2016/02/05/15213871/Diperiksa.KPK.Nazaruddin.Kembali.Seret.Nama.Marwan.dan.Muhaimin
c. Nazaruddin Tuding Ibas Alirkan Uang ke Marwan Jafar http://nasional.kompas.com/read/2015/03/17/21190901/Nazaruddin.Tuding.Ibas.Alirkan.Uang.ke.Marwan.Jafar
d. Video Kesaksian Nazaruddin Sebut Nama Marwan https://www.youtube.com/watch?v=n7zPdJbvRSk
6. Pilkada Jateng mau dijadikan seperti DKI?
Kalau provinsi Jateng mau maju seperti Jakarta sih boleh-boleh saja. Tapi kalau dalam hal perang ujaran kebencian seperti yang tergambar dalam Pilkada DKI Jakarta kemarin, bagaimana? Celakanya bibit-bibit permusuhan itu justru ditebar oleh Marwan Jafar dan orang-orangnya.
Sumber: