Dalam hal ini antara keluarga, sekolah, dan lingkungan harus bekerja sama untuk menciptakan generasi yang baik dan bermutu yang nantinya diharapkan generasi ini tidak akan melakukan perilaku menyimpang.
Media masa tentunya sekarang menjadi sumber informasi dalam segi apapun entah itu dalam hal baik ataupun buruk sekalipun, dari sini kita bisa usahakan untuk memberikan media masa yang cocok sesuai dengan usia remaja agar remaja mampu menyerap sosialisasi yang diajarkan dimedia tersebut dan nantinya remaja akan berkembang sesuai dengan usianya dan tidak melakukan penyimpangan.
Jika proses sosialisasi ini tidak berjalan secara sempurna maka, remaja akan mengalami penyimpangan, kita ambil contoh dari agen sosialisasi keluarga, jika ayah dan ibu setiap harinya bertengkar dan pada akhirnya merekapun bercerai kemudia anak mereka diasuh oleh sang nenek untuk dirawat Ketika anak ini bertumbuh dewasa tentunya dia akan merasa kurang mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya dan anak tersebut merasa didunia ini tidak ada yang menyayanginya, hal inilah yang membuat anak melakukan penyimpangan sepeti, mengonsumsi narkoba, terlibat pergaulan bebas, dan lain sebagianya.
- Sub kebudayaan menyimpang
Perilaku menyimpang dapat terjadi melalui interaksi sosial, melalui interaksi sosial dengan orang lain yang berperilaku menyimpang. Contoh, Ketika seorang anak sering bergaul dan sering berinteraksi dengan seseorang pecandu narkoba maka tidak lama kemudian dia akan menjadi pecandu narkoba.
- Dorongan kebutuhan ekonomi
Dalam hal ini seseorang yang terdesak dengan kebutuhan ekonominya jika tidak memiliki iman dan tidak mampu mengontrol diri yang kuat ia akan melakukan hal menyimpang. Contoh, seseorang melakukan misi pencurian karena dia tidak punya uang ataupun sudah diberi uang oleh orang tua tetapi masih belum cukup untuk membeli segala macam hal yang ia inginkan.
- Pelampiasan rasa kecewa
Remaja seringkali merasa kecewaan entah itu bersumber dari tuntutan orang tua yang dipaksa untuk memiliki nilai bagus tapi ternyata nilai yang diperoleh justru sedikit, atau rasa kecewa karena berbagai macam hal yang membuat dia merasa capek dan rema tidak punya pelarian untuk mencurahkan isi pikirannya sehingga dia melakukan hal penyimpangan, misalkan mengonsumsi miras, melakukan hal anarkis, dan lain sebaginya.
Upaya Pencegahan terhadap Perilaku Menyimpang Remaja.
- Menciptakan keluarga yang harmonis
Peran orang tua saat mendidik anak apalagi saat anak menginjak masa remaja tentunya sangat dibutuhkan bagaimana orang tua menanamkan nila dan norma yang sesuai dengan agama dan lingkungan dan hal ini harus ditanamkan sejak usia masih dini yang nantinya akan berkesinambungan dengan kebiasaaan atau cara anak bersikap,hal ini akan berkelanjutan saat anak menghadapi sebuah pilihan tentang hal baik dan hal buruk dan berbuatan yang patut ditiru atau tidak patut ditiru, pada hakikatnya anak mampu membedakan dan menilai mana yang baik dan mana yang buruk.
Keluarga yang harmonis akan lebih menjamin remaja dapat melewati masa peralihannya dengan mudah dari pada hubungan keluarga yang toxic. Dimana peran orang tua diharapkan nantinya mampu menjadi teman, sahabat, dan tempat pulang untuk anaknya bukan senbaliknya yang menyebabkan anak semakin enggan untuk bertemu kedua orang tua dengan alasan memiliki keluarga yang toxic.
Kondisi keluarga yang harmonis tentunya akan sangat membantu sebagai salah satu upaya untuk pencegahan perilaku menyimpang pada remaja, keluarga yang harmonis akan lebih nyaman dari asrama, kos, dan tempat tongkrongan, keluarga yang harmonis akan menjamin ketenangan jiwa pada remaja tidak hanya itu Kesehatan mentalnya pun akan terjaga dan terjamin karena dalam lingkungan yang tenang. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan yang paling utama adalah mengupayakan menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga sebaik-baiknya.
- Tidak membandingkan antara remaja satu dengan remaja lainnya