Mohon tunggu...
Rozanatul Mutoifah
Rozanatul Mutoifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar/mahasiswa

“I don’t know why they call it heartbreak. It feels like every other part of my body is broken too.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Bimbingan dan Konseling Bagi Remaja (Upaya Pencegahan Terhadap Perilaku Menyimpang)

31 Desember 2022   11:57 Diperbarui: 31 Desember 2022   12:06 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertumpu dari hal tersebut, maka yang dapat menimbulkan beberapa pertanyaan dari permasalahan ini, yaitu: siapa yang sebenarnya pantas disebut sebagai remaja? Masalah apa yang seringkali terjadi pada remaja? Bagaimana cara untuk mencegah terhadap perilaku menyimpang yang dilakukan pada remaja? 

 

Metode Penelitian

          Penelitian ini termasuk jenis penelitian Pustaka atau biasa disebut dengan library research, yaitu penelitian yang menfokuskan sasaran kajiannya memakai data pustaka berbentuk buku-buku sebagai sumber datanya. Penelitian ini dikerjakan dengan cara membaca beberapa referensi, menelaah, dan menganalisis berbagai literatur yang ada, biasanya berupa AlQur'an, hadis, kitab, ataupun hasil penelitian.

          Penelitian kepustakaan merupakan cara kerja ilmiah yang termasuk pada jenis penelitian kulitatif, walaupun para pakar tidak menulis secara lebih spesifik tentang metode kepustakaan, tetapi tujuan pemikiran penelitian kepustakaan bisa dijelajahi dengan menelaah buku-buku utama metode kualitatif.

            Penelitian kepustakaan (library research) merupakan penelitian kulitatif, bekerja pada jenjang analitik dan bersifat perspectif emic, yakni memperoleh data bukan berlandaskan presepsi peneliti, tetapi berlandaskan pada fakta-fakta konseptual maupun fakta teoritis.

Beberapa ciri utama studi kepustakaan, diantaranya adalah ciri yang pertama, peneliti terjun langsung menggunakan teks atau data angka, dan bukan menggunakan pengetahuan langsung dari lapangan. Ciri yang kedua, data Pustaka bersifat 'siap pakai', Ciri yang ketiga, data Pustaka biasanya adalah sumber sekunder, dapat diartikan bahwa peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan dari asli dari tangan pertama dilapangan.sumber Pustaka sedikit banyak mengandung bias (prasangka) atau titik pandangan orang yang membuatnya. Ciri yang keempat, kondisi daftar Pustaka dibatasi oleh ruang dan waktu.

 

Pembahasan

Menurut WHO, remaja merupakan penduduk yang kisaran usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri Lesehatan RI nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk pada kisaran usia 10-18 tahun, sedangkan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) kisaran usia 10-24 tahun dan belum menikah. Masa remaja ialah masa transisi dari anak-anak menuju masa dewasa, pada masa ini remaja mengalami perubahan secara lebioh spesifik daripada masa anak-anak baik dari segi emosional, biologis, dan psikologis. Sehingga dapat dikelompokkan menjadi beberapa tahap yaitu:

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun