Mohon tunggu...
Roudlotul Jannahsoffa
Roudlotul Jannahsoffa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Assalamu'alaikum Bismillah to the all activating Jannah soffa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Tanpa Adanya Guru BK

14 November 2019   18:04 Diperbarui: 14 November 2019   18:10 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru ABK juga dapatbekerjasama dengan orang tua peserta didik terkait bagaimana menangani anak-anak yang berkebutuhan khusus sesuai dengan kebutuhan apa yang anak butuhkan dan bagaimana cara mengatasi anak berkebutuhan khusus dengan teknik yang tepat sesuai anjuran guru ABK. 

Orang tua dapat berkoordinasi dengan guru ABK terkait hasil perkembangan anak di rumah apakah anak mengalami perubahan positif atau cara yang di lakukan sudah evisien atau belum, jikah dirasa belum maka guru ABK harus mengarahkan orang tua untuk tingkat penanganan yang lebih baik lagi sampai terdapat perkembangan pada si anak.

Pemberian bimbingan konseling

Bimbingan dapat dilakukan dengan 2 cara yang pertama adalah denagn bibingan langsung dan yang kedua dengan bimbingan tidak langsung. Bimbingan langsung biasanya dilakukan guru pada saat pelaksanaan pembelajaran saat istirahat dan pada saat ekstra kulikuler seperti pembacaan asmaul husna, berdoa rapih dalam penampilan, penanaman sikap baik dan tanggung jawab, solat berjamaah sikap dalam bermain menolong dan jujur. 

Guru bk biasanya memberikan bimbingan sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh siswa Contoh praktik bimbingan dan konseling yang dilakukan guru, antara lain mengajak peserta didik membaca Al Quran, merenungkan kasih sayang orangtua terhadapnya, menunjukkan akibat dari perbuatan buruknya, memberikan sanksi atas perbuatan buruk yang telah dilakukan peserta didik, dan mendorong peserta didik untuk membaca buku cerita di pojok baca dan gerobak baca pada jam istirahat. 

Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan guru pada jam istirahat bimbingan ini biasanya dilakukan pada bimbingan secara individu. Guru biasanya memulai aktivitas konseling dengan meminta peserta didik membaca Al-Quran atau dengan melaksanakan solat sunnah terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengajak peserta didik memikirkan dampak perbuatannya bagi dirinya, bercerita tentang  orangtuanya, dan orang di sekitarnya. Hasil bimbingan kemudian dapat dirapatakan dengan para guru dan kepala sekolah jika dirasa masalah anak terlalu serius.

Pada kasus tertentu, kegiatan bimbingan dan konseling juga dilakukan dengan mengundang orangtua peserta didik ke sekolah untuk membicarakan permasalahan anak dan pada waktu-waktu luang guru juga melakukan kunjungan ke rumah peserta didik untuk mendapatkan kesamaan persepsi antara guru dan orangtua peserta didik dalam menyelesaikan masalah belajar anak di harapkan semua pihak dapat ikut serta dalam menyelesaikan permasalahan si anak (rahayu 2017) .

Adapun bimbingan yang dapat di lakukan guru kelas adalah:

1) guru kelas dapat  memadukan materi bimbingan dan konseling ke dalam materi pembelajaran yang sesuai. Misalnya, materi bahasa Indonesia digunakan untuk menumbuhkan karakter santun dalam berkomunikasi dan suka membaca, materi pendidikan kewarganegaraan digunakan untuk menumbuhkan sikap cinta pada tanah air, materi matematika digunakan untuk menumbuhkan karakter kritis, dan jujur dalam berbuat, materi Ilmu Pengetahuan Sosial digunakan untuk menumbuhkan sikap peduli, empati, suka menolong, dan bertanggung jawab terhadap semua yang di kerjakannya dan materi Ilmu Pengetahuan Alam digunakan untuk menumbuhkan sikap cinta pada lingkungan, materi Agama digunakan untuk menumbuhkan karakter taat terhadap aturan agama, dan cinta terhadap Tuhan dan dapat meningkatkan ibadah peserta didik. 

2) pemilihan media pembelajaran yang mendukung kemandirian peserta didik dalam belajar dan yang sekiranya dapat membantu mempermudah anak dalam memahami materi pembelajaran atau metode yang dapat merangsang pikiran dan psikomotorik peerta didik seperti metode inquiri saitifik dan diskovery learning, media pembelajaran bertujuan untuk memahamkan anak tentang materi materi yang abstrak seperti perilaku terpuji sistem tata surya, organ tubuh sistem gerak manusia sistem pernafasan dan lain lain.

Hasil pemahaman guru mengenai tingkat kebutuhan para siswa kemudian ditingkatkan lagi ke jenjang remedial atau pengelompokan permasalahan siswa dalah tahap ini siswa yang bermasalah dikompokkan dan di tangani secara bersamaan sesuai permasalahan yang mereka hadapi, jika permasalah hanya di hadapi 1 orang saja maka penyelesaiaan yang dilakukanpun secara indivu menanganinya, penanganan ini biasanya dilakukansaat di luar jam pelajaran tanya jawab setelah itu solusi atau penyelesaian masalah.
      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun