Mohon tunggu...
Roudlotul Jannahsoffa
Roudlotul Jannahsoffa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Assalamu'alaikum Bismillah to the all activating Jannah soffa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Tanpa Adanya Guru BK

14 November 2019   18:04 Diperbarui: 14 November 2019   18:10 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu misi yang di tempuh salah satu sekolah di Bakung Bandar lampung untuk mewujudkan bimbingan dan konseling di sekolahan  adalah (1) menanamkan keyakinan/aqidah melalui pengamalan ajaran agama; (2) mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan; (3) mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK, bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi peserta didik; (4) menjalin kerjasama yang harmonis antara warga dan lingkungan (Wardatul, 2017). Jadi untuk mengoptimalkan keberhasilan dalam bimbinagan perlu adanya kerjasama antara semua guru keluarga dan lingkungan masyarakat.

Teknik guru yang dapat digunakan untuk memahami peserta didik

1. Teknik penilaian
Teknik guru yang dapat dilakukan untuk memahamikebutuhan peserta didik adalah dengan tes, observasi dan wawancara. Pertama tes digunakan untuk mengatasi mengetahui dan memetakan kesulitan belajar siswa serta untuk mngetahui tingkatan kognitif d psikomotorik siswa yang dapat dilakukan diawal tahun pembelajaran  bentuk tes dapat berupa tes lisan maupun tes tertulis dapat berupa muatan pelajaran dasar atapun pengetahuan umum dasar.

Adapun jadwal pemberian tes selain tes di awal tahun juga tes yang diberikan secara harian yaitu 1.penilaian  dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tema untuk setiap muatan pelajaran, 2. penilaian tengan semester yaitu penuilaaian yang dilakukan untu menilai setengah dari tema yang telah di prlajari biasanya sekitar 8-9 kali pertemuan di masing- masing tema, 3 penilaian akhir semester yaitu penilaian yang dilaksanakan untuk minilai pelajaran satu tema yaang telah dipelajari, penilaian ini biasanya dilaksanakan di akhir tahun atau biasa disebut dengan penilaan ujian akhir semester (UAS).

Adapun penilaian yang menjadi permasalahan guru adalah terkait pemberian nilai bagi anak berkebutuhan khusus atau ABK supaya tidak terjadi kecemburuan antara peserta didik yang normal dengan peserta didik ABK, dan diharapkan tetap dapat samam optimal dalam penyerapan pembelajaran.

2.  Teknik observasi
Teknik observasi dilakukanai oleh guru untuk mengamati perilaku- perilaku yang menjonjol pada parra peserta didik khusunya dalam bembelajaran denagn menggunakan catatan siapa saja yang berperilaku buruk dan dan tidak sesuai perlu mendapat bembingan secara khusus atau mencatat peserta didik yang berkebutuhan khusus dan perlu bimbingan. 

Aspek yang dinilai harus sesuai dengan kompetensi inti kurikulum 2013 yaitu perkembangan sosial dan spiritual peserta didik seperti berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu , bersyukur tanggung jawab sopan dan menghargai sesama teman, jujur. Hasil penilaian biasanya disampaikan pad rapat guru dan rapat walimuri yang biasanya dilakukan di akhir tahun untuk memutuskan solusi terbaik bagi permasalahan peserta didik.

3. Teknik wawancara
Teknik ini biasa digunakan untuk mendalami masalah yang dihadapi peserta didik bahwa masalah umum yang biasa di alami oleh peserta ididk adalah kesulitan dalam belajar dan sulit berinteraksi dengan teman sekelasnya. 

Untuk mengatasi masalaah tersebut biasanya guru memulai dengan melakukan sapaan-sapaan hangat kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan seputar aktivitas sehari hari di dalam keluarga, lingkungan dan teman sebaya, selain itu juga dapat melakukan percakapan-percakapan pendek di setiap proses pembelajaran langsung seperti memberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang umum kemudian peserta didik menjawab untuk adanya umpan balik yang dilakukan oleh peserta didik, untuk mengatahui keaktifan dan pengetahuan peserta didik dan kekurangan peserta didik.

Keberadaan guru pendamping anak berkebutuhan khusus sangat penting di setiap sekolah karena dapat bekerjasama dengan guru kelas untuk membantu kesulitan belajar pada peserta didik berkebutuhan khusus. 

Guru ABK dapat memberi masukan kepada guru kelas terkait dengan bagaimana cara penanganan peserta didik yang berkebutuhan khusus dalam pembelajaran di kelas, hasil pembelajaran yang di tangkap oleh siswa juga dapat di beritahukan kepada guru ABK  untuk mengetahui perkemmbangan anak didik dalam pembelajaran sehari hari apakah penanganan yang dilakuhkan berhasil ataukah memerlukan penanganan yang lebih khusus lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun