Mohon tunggu...
Rosyida Putri Amila
Rosyida Putri Amila Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seorang Lethologica

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Tanpa Judul

12 Agustus 2023   19:51 Diperbarui: 12 Agustus 2023   19:58 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pertemuanku dengan Mamang seblak yang bijaksana, aku jadi ingat film mandarin yang pernah ku tonton. Serial anak-anak Singapura yang bercerita tentang anak yang sudah berusaha mati-matian belajar, tapi tetap bodoh. Di salah satu episode, gurunya bilang jika segala sesuatu pasti ada sisi gelap dan sisi terang. Ada sisi baik dan buruknya. Jika kita merasa mendapatkan kejadian buruk, cobalah untuk melihatnya dari sisi yang lain. Siapa tau, itu bukan kejadian buruk, hanya saja kita salah memilih sisi untuk melihatnya.

Ada rasa lega tersendiri, meski rasa sakit tetap ada. Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar. Perempuan baik itu, sudah dengan rela hati menghabiskan waktu yang berharga untuk berkomunikasi denganku yang banyak kurangnya. Dia pasti sudah bekerja keras merubahku. Kini, aku telah ikhlas dan memang harus ikhlas dengan akhir yang sudah kuciptakan.  

#

Sebulan kemudian, aku menyaksikannya bersanding dengan seseorang yang dia pilih. Bukan, lebih tepanya, yang dipilihkan oleh keluarganya. Syukurlah, perempuan yang datang sebulan lalu di bendungan untuk menemuiku, kini telah berhijab, dan menempuh jalan yang indah sesuai kepercayaannya. Setiap orang memiliki masa lalu, termasuk aku. Jika dia bisa berubah dan menemukan pengganti yang lebih baik, seharusnya aku juga bisa.

"Sakit nggak?" salah seorang teman, menyenggolku yang masih asik memperhatikan, kedua mempelai.

"Nggak, lah." Aku tersenyum, dan kembali menikmati hidangan malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun