Mohon tunggu...
Rosul Jaya Raya
Rosul Jaya Raya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pasca Sarjana

Cerpen pertamanya: Bentuk Sebuah Barokah memenangkan lomba cerpen se-kabupaten tingkat santri. Cerpennya: Putri Kuning memenangkan lomba cerpen nasional tingkat mahasiswa. Cerpennya: Mengapa Perempuan Itu Melajang terbit di media nasional Kompas.id (Rabu, 16 Oktober 2024). Cerpennya: Hutan Larangan Cak Badrun terbit di Instagram Cerpen Sastra. Tiga kali juara sayembara cerpen di Kompasiana yang diadakan Pulpen. Penikmat sastra (novel; cerpen; esai). Instagram: @rosuljayaraya24

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kia di Perpustakaan Umum Kota N

23 September 2024   21:12 Diperbarui: 23 September 2024   21:44 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benda bulat yang dilapis bumi itu kata Mama adalah globe. Aku suka menatapinya. Di bawahnya ada kotak kaca. Dalam kotak kaca ada kertas-kertas dan buku-buku. Aku membaca kalimat di dekat kaca: Arsip-arsip dan Buku-buku Langka Kota N. Aku bingung apa itu arsip-arsip. Aku berhambur pada Mama. Tapi, Mama sedang sibuk. Aku disuruh main-main lagi di sekitar sini. Tak mungkin aku bertanya pada Papa. Papa tak ada di sini. Papa juga tak senang apabila ditanya. Soalnya Papa jahat. Aku benci Papa. 

Lagi-lagi sepulang sekolah aku tak pulang ke rumah. Aku mesti ikut Mama ke sini. Aku pernah bertanya waktu pertama kali ke sini. 

"Ma, kita mau ke mana?" 

"Ke tempat kerja Mama, Sayang." Jawab Mama. 

"Kenapa nggak pulang ke rumah?" 

"Jangan, Sayang. Nanti kamu dipukuli lagi sama Papa kayak kemarin."

Ya, aku tak mau dipukul Papa. Dipukul Papa sakit. Maka, aku mengekor saja di belakang Mama waktu itu. Sebelum pertama kali masuk ke sini, aku membaca tulisan besar di atas pintu masuk. Perpustakaan Umum Kota N. Aku sudah lancar membaca: P-E=PE tambah R=PER, P-U=PU tambah S=PUS, T-A=TA, K-A=KA, A-N=AN; jadi bacaanya PERPUSTAKAAN; lalu U-M=UM, U-M=UM; jadi bacaannya UMUM.... 

Aku juga sudah pandai menulis huruf-huruf latin atau abata. Aku juga bisa berhitung: 1+1= 2, 2+1=3, 3+1=4.... Yang mengajariku di sekolah Pak Efendi. Pak Efendi laki-laki, tapi dia tak seperti Papa. Kata Mama, Mama perempuan sama sepertiku dan Pak Efendi laki-laki sama seperti Papa. Tapi, aku tak setujuh. Pak Efendi baik sementara Papa jahat. 

"Ma, siapa yang jahat?" 

"Pejabat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun