"Maaf, aku tidak bisa Jordan. Karena kamu terlalu baik buat aku yang begini. Aku ini gak pantas buat kamu." Penolakan Zhao Nio pada Jordan yang menembaknya berbekal sekuntum mawar merah dan cokelat batangan.
Demikian permulaan luka borok di hati Jordan pada orang Tionghoa, hingga puncaknya saat motor ditabrak mobil pengusaha Tionghoa. Di atas motor itu ayahnya menyetir dan ibunya membonceng, sepulang berjualan mie ayam di pasar.
Pengusaha itu bertanggung jawab membawa ayah dan ibunya ke rumah sakit serta membiayai pengobatan, tetapi dia tidak bertanggung jawab atas kematian ayah dan ibunya. Untung saja saat itu Jordan sudah menamatkan SMA.
Tidak akan sembuh luka borok di hati Jordan, hingga mengeringkan air matanya dan membekukan empatinya. Dari peristiwa itu, semua kekejaman Jordan bermula. Dengan ketampanan dan kecerdikannya, kebengisannya tertutup rapat.
Jordan anak tunggal. Untuk memenuhi hidupnya dia berkerja menggantikan ayah dan ibunya dagang mie ayam di pasar. Dagangannya laris karena mie ayam keluarga Jordan terkenal enak. Akhirnya dia membangun ruang bawah tanah di rumahnya. Di sana korbannya akan berjatuhan nyawa. Tetangganya sulit mengetahui aksinya sebab di kawasan Jordan tinggal, masing-masing rumah tidak berdempetan, dan eksekusinya bersih.
****
Seusai berkeliling rumah, menyantap sesajen bebuahan, daging ayam dan babi, minuman teh, serta mengenakan Hanfu, sepatu, dan tas yang diberikan keluarga, lantas Nian Lian pergi mencari empat perempuan: Yang Zi, Mei Liu, Wu Qian, dan Zhang Yu Qi. Dia sudah izin pada Thian Kong (Tuhan Maha Esa). Rindunya sudah tuntas, tersisa dendamnya. Malam Jum'at kelam ini, bulan ketujuh kalender Lunar tahun Imlek, dendamnya akan segera tuntas! Api dendamnya akan membakar!
****
Jordan berlari ke arah pintu rumah. Engselnya dia utik-utik. Tidak turut terbuka. Tidak ada aktivitasnya mengunci pintu itu dari luar. Jantungnya berpacu bagai lari kuda liar: deg deg deg deg! Keringat meleleh bagai lahar kawah gunung meletus.
Cerlang semuanya ulah hantu perempuan itu. Wajahnya tidak cantik seperti saat masih hidup. Kepalanya teleng ke kiri dengan rambut panjang tergerai. Yang bikin Jordan kencing di celana, kepala perempuan itu terlepas dari tubuh arwahnya. Melayang-layang hendak menerkam dirinya. Dia lari tunggang-langgang.
Syahdan, larinya menubruk sesuatu. Tegak berdiri dengan pakaian Samfoo biru muda (termasuk pakaian perempuan Tionghoa). Hanya pakaiannya saja yang cantik sosok baru di hadapannya. Semuanya muncul satu persatu. Lima perempuan yang dulunya nian cantik, kini menyeramkan. Wajah hancur penuh darah, kepala melayang-layang, tubuh terbelah, dan bau anyir darah menyengat.