Mohon tunggu...
Rosul Jaya Raya
Rosul Jaya Raya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pasca Sarjana

Cerpen pertamanya "Bentuk Sebuah Barokah" memenangkan lomba cerpen se-kabupaten tingkat santri. Cerpennya "Putri Kuning" memenangkan lomba cerpen nasional tingkat mahasiswa. Cerpennya "Mengapa Perempuan Itu Melajang" terbit di media nasional Kompas.id (Rabu, 16 Oktober 2024). Cerpennya "Hutan Larangan Cak Badrun" terbit di Instagram Cerpen Sastra. Tiga kali juara sayembara cerpen di Kompasiana yang diadakan Pulpen. Penikmat sastra (novel; cerpen; esai). Instagram: @rosuljayaraya24

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Cerpen Horor: Api Dendam di Bulan Hantu

30 Mei 2024   22:48 Diperbarui: 30 Mei 2024   23:12 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maaf, aku tidak bisa Jordan. Karena kamu terlalu baik buat aku yang begini. Aku ini gak pantas buat kamu." Penolakan Zhao Nio pada Jordan yang menembaknya berbekal sekuntum mawar merah dan cokelat batangan.

Demikian permulaan luka borok di hati Jordan pada orang Tionghoa, hingga puncaknya saat motor ditabrak mobil pengusaha Tionghoa. Di atas motor itu ayahnya menyetir dan ibunya membonceng, sepulang berjualan mie ayam di pasar.

Pengusaha itu bertanggung jawab membawa ayah dan ibunya ke rumah sakit serta membiayai pengobatan, tetapi dia tidak bertanggung jawab atas kematian ayah dan ibunya. Untung saja saat itu Jordan sudah menamatkan SMA.

Tidak akan sembuh luka borok di hati Jordan, hingga mengeringkan air matanya dan membekukan empatinya. Dari peristiwa itu, semua kekejaman Jordan bermula. Dengan ketampanan dan kecerdikannya, kebengisannya tertutup rapat.

Jordan anak tunggal. Untuk memenuhi hidupnya dia berkerja menggantikan ayah dan ibunya dagang mie ayam di pasar. Dagangannya laris karena mie ayam keluarga Jordan terkenal enak. Akhirnya dia membangun ruang bawah tanah di rumahnya. Di sana korbannya akan berjatuhan nyawa. Tetangganya sulit mengetahui aksinya sebab di kawasan Jordan tinggal, masing-masing rumah tidak berdempetan, dan eksekusinya bersih.

****

Seusai berkeliling rumah, menyantap sesajen bebuahan, daging ayam dan babi, minuman teh, serta mengenakan Hanfu, sepatu, dan tas yang diberikan keluarga, lantas Nian Lian pergi mencari empat perempuan: Yang Zi, Mei Liu, Wu Qian, dan Zhang Yu Qi. Dia sudah izin pada Thian Kong (Tuhan Maha Esa). Rindunya sudah tuntas, tersisa dendamnya. Malam Jum'at kelam ini, bulan ketujuh kalender Lunar tahun Imlek, dendamnya akan segera tuntas! Api dendamnya akan membakar!

****

Jordan berlari ke arah pintu rumah. Engselnya dia utik-utik. Tidak turut terbuka. Tidak ada aktivitasnya mengunci pintu itu dari luar. Jantungnya berpacu bagai lari kuda liar: deg deg deg deg! Keringat meleleh bagai lahar kawah gunung meletus.

Cerlang semuanya ulah hantu perempuan itu. Wajahnya tidak cantik seperti saat masih hidup. Kepalanya teleng ke kiri dengan rambut panjang tergerai. Yang bikin Jordan kencing di celana, kepala perempuan itu terlepas dari tubuh arwahnya. Melayang-layang hendak menerkam dirinya. Dia lari tunggang-langgang.

Syahdan, larinya menubruk sesuatu. Tegak berdiri dengan pakaian Samfoo biru muda (termasuk pakaian perempuan Tionghoa). Hanya pakaiannya saja yang cantik sosok baru di hadapannya. Semuanya muncul satu persatu. Lima perempuan yang dulunya nian cantik, kini menyeramkan. Wajah hancur penuh darah, kepala melayang-layang, tubuh terbelah, dan bau anyir darah menyengat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun