Mohon tunggu...
Rosul Jaya Raya
Rosul Jaya Raya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pasca Sarjana

Pembaca sastra (novel; cerpen; esai), pendengar kajian filsafat dan musik, penonton kearifan lokal; sepak bola timnas Indonesia; kartun, pemain game Mobile Legends. Instagram: @rosuljayaraya24

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Cerpen Horor: Api Dendam di Bulan Hantu

30 Mei 2024   22:48 Diperbarui: 30 Mei 2024   23:12 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asap dupa membubung tipis, di sisi sesajen yang berjumlah ganjil, pada pelataran rumah keluarga Tionghoa. Sayup-sayup terdengar doa baik dari keluarga untuk arwah para leluhur. Pada bulan ketujuh kalender Lunar tahun Imlek, Nian Lian datang bertandang membawa api dendam yang siap membakar. Tangannya mengepal. Wajahnya penuh benci.

Namun, matanya melelehkan air, saat dia mengelilingi rumah itu. Dia melihat keluarganya berdoa takzim di depan sesajen leluhur dan sembahyang arwah lalu makan bersama dan riang bersenda gurau. Rindu dan dendam menghanguskannya seperti uang arwah, pakaian, sepatu, dan tas yang telah dibakar dalam tempayan.

Hanfu (termasuk pakaian perempuan Tionghoa) yang diberikan keluarganya sangat cocok. Cantik sekali Nian Lian dengan Hanfu warna merah. Sebagaimana dulu, di setiap perayaan Tionghoa, ayah dan ibu menyuruhnya berpakaian warna merah sebab lambang kebahagiaan.

Tidak semua merah begitu. Ada merah yang mengucur deras---dari tubuhnya yang dipotong-potong memakai pisau dapur yang sudah diasah setajam mungkin---tetapi tidak membahagiakan.

Nian Lian mengutuk dan benci dirinya sendiri, yang telah terkurung asmara busuk. Dia merasa sangat busuk, saat harta kewanitaannya disodok paksa Jordan bajingan. Senyum lelaki sialan itu ibarat iblis yang licik dan Nian Lian adalah insan lemah yang termakan rayuan bejat iblis.

****

Dalam gelap yang hening, lewat pukul dua belas malam. Tubuh mulus Nian Lian dipotong-potong. Keheningan yang seharusnya menampakkan gambar-gambar mengerikan di otak. Biasanya akal yang mengelola bayang-bayang seram itu, memerintahkan lari! Atau suara-suara benda disenggol tikus dalam kegelapan kelam setidaknya bikin Jordan bergidik, tetapi aktivitasnya tidak berhenti.

Lalu untuk pertama kali setelah sekian tahun lamanya, kengerian menyeruak, di malam Jum'at saat Jordan hendak membuka pintu kamar mandi. Engsel dia utik. Sebelumnya dia mendengar suara air berisik dalam bak mandi. Kucing atau tikus? Maka dia coba memeriksa sesuatu.

Duuukkkk!

Dia tutup kembali pintu kamar mandi dengan keras. Seketika wajahnya sepucat mayat, matanya selebar liang lahad, dan kakinya bergempa bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun