Mohon tunggu...
Rosul Jaya Raya
Rosul Jaya Raya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pasca Sarjana

Pembaca sastra (novel; cerpen; esai), pendengar kajian filsafat dan musik, penonton kearifan lokal; sepak bola timnas Indonesia; kartun, pemain game Mobile Legends. Instagram: @rosuljayaraya24

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Cerpen: Tumbal

9 Juni 2023   19:50 Diperbarui: 9 Juni 2023   20:06 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Raaakkkhhhh!" Hantu itu berteriak. Lari! Aku memacu kaki untuk berlari cepat menembus gelap. 

Tak jelas makhluk apa itu? Semuanya hanya gelap mencekam kecuali dua bola mata merahnya. 

Sebelum sampai cahaya di ujung sana, di sepanjang langkah, aku bertemu hantu-hantu. Meski tak terlihat karena gelap, tetap saja bulu kudukku berdiri. Aku takut sekali. Ya Tuhan. 

"Hikshikshikshikshiks," aku menangis. 

Tengkorak berdarah-darah dalam kamar, pocong, kepala manusia tanpa jasad, makhluk besar berbulu bermata merah itu aku yakin genderuwo, lalu kuntilanak, sebab kudengar suara tawanya "kikikikikikikikikikikikikiki," lalu suara ribut anak-anak, mereka tuyul yang berlarian sampai di antaranya ada yang menabrakku, lalu aku tersandung kaki wanita yang sedang ngesot, suster ngesot! Dan lainnya, aku merasa di sekitar sini dipenuhi hantu-hantu, aku tak bisa menebak sosok apa itu, yang jelas suara-suara dan pergerakan mereka sangat kurasakan. 

Hhhuuuufffttt. 

Akhirnya aku sampai! Cahaya itu berasal dari lampu kamar yang pintunya setengah terbuka. Ketika kubuka lebar, dari langit-langit, berterbangan kafilah kalelawar ke arahku, "kiakkiakiakkiakkiakkiak."

Ada seorang perempuan tidur di atas ranjang. Ya Tuhan! Wajahnya rupa babi! Lalu di sana ada cermin. Aku mendekati cermin lalu "akkkkhhhrrrrr!" Apa yang terjadi dengan mukaku? Mengerikan sekali memandang cermin. 

Tidak! Itu bukan aku. Ini pasti mimpi buruk. Aku harus mengakhirinya dan kebetulan di meja cermin, ada gelas yang di dalamnya terdapat sebilah pisau. Aku mengambil benda tajam itu.... 

****

Malam Jum'at kliwon ini Bu Laksmi sangat panik. Mukanya pucat. Sedari tadi dia tak bisa tidur sebab ada yang mengusik di hatinya. Dia menunggu gebyar yang menghebohkan sejak tadi. Tapi tak kunjung terdengar, apa mungkin gagal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun