Mohon tunggu...
Rosul Jaya Raya
Rosul Jaya Raya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pasca Sarjana

Cerpen pertamanya "Bentuk Sebuah Barokah" memenangkan lomba cerpen se-kabupaten tingkat santri. Cerpennya "Putri Kuning" memenangkan lomba cerpen nasional tingkat mahasiswa. Cerpennya "Mengapa Perempuan Itu Melajang" terbit di media nasional Kompas.id (Rabu, 16 Oktober 2024). Cerpennya "Hutan Larangan Cak Badrun" terbit di Instagram Cerpen Sastra. Tiga kali juara sayembara cerpen di Kompasiana yang diadakan Pulpen. Penikmat sastra (novel; cerpen; esai). Instagram: @rosuljayaraya24

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Cerpen: Tumbal

9 Juni 2023   19:50 Diperbarui: 9 Juni 2023   20:06 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pergi! Aku mohon, hikshikshikshiks," aku menangis. 

Aku memejamkan mata sangat dalam. Komat-kamit mulutku berdoa. Lalu ketika kuintip dari sela-sela jari. Huft, untung saja, sosok itu telah pergi. 

Aku duduk bersandar nakas. Mengatur nafas supaya kembali normal. Di mana aku? Tadi sangat menyeramkan sekali. Tengkorak yang berdarah-darah itu mengerikan betul. Melayang di depanku. Memandangiku dengan mata merah berdarahnya. Aku takut sekali. Aku merinding. 

Aku harus keluar. Keluar dari sini. Aku mulai berjalan menyusuri kamar gelap ini. Sampai ketika tanganku meraba-raba tembok, aku menyentuh gagang pintu. Aku buka pintu ini. 

Di ujung sana ada cahaya. Aku akan menghampirinya. 

Geebbbrrukkk! 

Aku tersandung benda yang lonjong. Tak keras. Tapi macam tubuh manusia dibungkus kain. Aku tak bisa melihat apa-apa. Hanya sangat gelap. Aku takut sekali. Aku yakin, tadi pocong yang sedang terbaring! 

Aku berdiri lalu berjalan mundur. 

Geebbbrruuukkk! 

Kali ini kepala manusia! Tanpa ada jasadnya, seperi bola saja. Lalu aku terjatuh di atas tumpukan! "Aaakkkhhhhh, ibu!" Lantas aku bangkit lalu segera berlari menggapai cahaya itu. Seram sekali. Aku terjatuh ditumpukan pocong. 

Ya Tuhan. Siapa yang telah mengirimku ke sini? Ayolah kembalikan aku! Nanti Bu Laksmi akan marah kepadaku dan gajiku bisa bermasalah. Aku tak ingin terjebak di tempat mengerikan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun