Mohon tunggu...
Rose Marz
Rose Marz Mohon Tunggu... Tutor - Unlimited Love Edition :) Kesederhanaan dalam Kebersamaan Itu Penting Bacalah, Menulislah, Bacalah, Tuliskan, maka itu akan mengantarkan ke depan pintu-pintu gerbang kebahagiaan hidup sepanjang hayat

Alumni SMAN 7 Padang Alumni FBBS UNP Guru Motivator Literasi 2021 Guru Penggerak 2023 Pld (Penggerak Literasi Daerah) 2024 Kota Padang Keep Writing On ;)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Penggerak Hanya Halu

17 Februari 2024   12:02 Diperbarui: 17 Februari 2024   12:13 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokakarya 7 Panen Karya Hasil Belajar PGP. Dokpri.

Informasi seputar Kegiatan Guru Penggerak

Ketika itu di forum MGMP bahasa Inggris SMA.MA kota Padang. Tepatnya sekitar tanggal 9 Januari hari selasa di pertemuan pertama, Seorang Pengawas yang berkesempatan hadir pada forum tersebut mendata siapakah guru-guru yang sedang mengikuti program penggerak dari mapel bahasa Inggris SMA/MA Kota Padang.

Beliau mencek persekolah dan membuat daftar. Dimulai dari SMA Negeri 1 Padang sampai seluruh nya sekolah sekolah swasta dari Guru guru bahasa Inggris mulai dari angkatan 1 sampai angkatan 11 saat ini. Setelah menemukan data dari sekian guru bahasa Inggris ternyata banyak sekali yang mengikuti program pendidikan besutan Kemendikbudristek ini. Tercatat lebih 100 orang guru yang mengambil peran dari program ini seperti menjadi asesor, CGP, PP dan fasilitator. 

"Wah ini kreen sekali" begitu ucapan pengawas kami terdengar puas.
"Apalagi yang kurang di MGMP kita ini, semuanya kita punya" Timpal beliau.

"Ada juga Gupres, pertukaran Guru ke bridge schoolarship Australia dan banyak lagi!" kata pengawas tersebut yang memang sebelum diangkat menjadi pengawas, beliau adalah notabene seorang guru bahasa Inggris yang berprestasi dan mengikuti bridge schoolarship Australia dan juga pernah mengikuti pelatihan di luar negeri.

"Nah jangan lupa untuk membuat laporan pengelolaan kinerjanya di PMM. Terus setiap kombel juga diramaikan, maka Ibu Bapak bisa mengikuti join Webinar di platform PMM bagian komunitas". Demikian Pengawas kami menyemangati dan memberi komando.

Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP)

Pada akhir kegiatan, pengawas kami yang satu lagi mengingatkan bahwa program Guru penggerak mungkin akan dihentikan. Mengingat akan regulasi pemerintahan serta anggaran dana yang tersedia. Sebelumnya program guru penggerak akan dijalankan sebanyak 15-17 angkatan. 

Pada akhir tahun 2023 angkatan 9 sedang mengikuti pendidikan namun terpaksa dipending di bulan Desember dan dilanjutkan di bulan Februari. Sementara angkatan 10 baru pengumuman kelulusan tahap 2 di bulan Januari dan Jumat tanggal 16 Februari 2024 adalah pengumuman kelulusan Calon Guru Penggerak angkatan 11 tahap 2.

Pada kesempatan tersebut, Bu Atik, sapaan akrab beliau menyampaikan kemungkinan akan ada 11 angkatan saja untuk pendidikan program Guru Penggerak. Atau jika ada angkatan selanjutnya menunggu regulasi atau akan menjadi kemungkinan berbayar, belum tahu teknisnya seperti apa, nah bagi teman-teman Guru yang sudah mengikuti seleksi Angkatan 11 ini harus tetap bertahan sampai selesai ya" begitu amanat beliau.

Pengalaman menggerakkan rekan sejawat

Saya yang duduk di bagian tengah-tengah menghela nafas panjang. Saya yang sudah mengikuti program Guru penggerak angkatan 8 terasa saat ini masih terseok-seok dalam menerapkan ilmu yang kami peroleh selama pendidikan. Sebagai pemimpin pembelajaran, memang kalau untuk diri sendiri itu mungkin sudah bahkan sebelum mengikuti pendidikan Guru Penggerak telah dapat saya terapkan di kelas dan pembelajaran saya sendiri. Tapi kalau menggerakkan orang lain/Guru dan rekan sejawat itu ceritanya lain!.

Sejatinya menurut saya pribadi, Guru Penggerak hanyalah sebuah pion yang terombang ambing di tengah kecanggihan teknologi dan webinar online yang menjamur di sana sini. Guru Penggerak sejatinya ada di teman-teman dan pengikut serta warga sekolah yang memberi tempat kepada Guru Penggerak itu sendiri. Nah ketika Guru penggerak tidak didengarkan, kombelnya mati suri atau KKG  antar guru mapel saja tidak jalan, maka Guru Penggerak seakan mimpi di siang bolong.

Menjadi Guru Penggerak hanya halu

Dalam kegiatan MGMP di kota Padang  dan kota kota lainnya, sudah diedarkan oleh dinas pendidikan bahwa minggu pertama di setiap bulan pertama itu adalah forum antar mapel di lingkungan sekolah itu sendiri. Ini dimaksudkan agar Guru-guru di rumpun yang sama saling memberi kontribusi, kolaborasi dan melakukan kemitraan. 

Ini juga membuka peluang besar untuk mencetak komunitas belajar (kombel) antar sesama guru di satu sekolah yang sama.

Kenyataan real di lapangan apa?

  • Bahwa satu komunitas di dalam satu sekolah saja banyak yang tidak bisa berjalan dengan baik karena kesibukan masing-masing guru.
  • Adanya hubungan yang tidak harmonis di lingkungan sekolah menghambat progress kombel berjalan dengan baik.
  • Tidak adanya penegasan dan dukungan yang konstan dari kepala sekolah membuat semangat Guru menjadi turun naik dalam mengikuti kegiatan komunitas.
  • Bersaing dengan mengikuti program pemerintah lainnya membuat guru seakan dikejar-kejar di antara  kegiatan rutinitas, memenuhi kewajiban, dan karir serta mimpi menjadi Guru merdeka dan pemimpin pembelajaran.

Guru Penggerak di Webinar Online

Maka Guru Penggerak bisa maju di kegiatan sharing online webinar, berbagi tips dan triks menjadi seorang guru yang profesional, sesuai dengan filosofi Khi Hadjar Dewantara, menjadi among dan tri-une dalam menjalankan amanah guru yang diemban.

Kegiatan webinar ini menghadiahkan sebuah sertifikat untuk peserta yang mengikutinya. Jadilah sertifikat tersebut sebagai oleh -oleh webinar yang akan menjadi rekam jejak percapaian karir dari seluruh peserta webinar.

Dengan adanya webinar online semua guru berlomba-lomba mengikuti dan mengumpulkan sertifikat. Sehingga terkadang ilmu pelatihan atau webinar yang diikuti seakan -akan hanya tinggal di sebuah sertifikat.

Apa yang sangat disayangkan adalah ketika Guru-guru lari ke online sementara ketika offline mereka malah jadi jarang senyum dan berbagi praktik baik di antara sesama yang padahal lebih mudah menyampaikannya karena tidak membutuhkan paket internet dan data. 

Kembali lagi, bahwa sejatinya Guru penggerak itu adalah sahabat sejati dan pengikut setia dari Guru Penggerak itu sendiri. Jika mereka tidak ada, maka Guru Penggerak hanya berhalusinasi.

Ketika kecanggihan teknologi sebagai pelarian halusinasi Guru Penggerak, berbagi materi secara online, dan demonstrasi di youtube channel maka para pengikut dan sahabat sejati Guru Penggerak akan hilang satu persatu karena sudah mendapat ilmu secara online oleh Guru penggerak itu sendiri.

Terasa aneh memang, ketika kita diminta untuk memberi semangat dan berbagi ilmu, menerapkan budaya positif dan berkarakter, namun di sisi  lain malah menumbuhkan bibit keegoisan dan individual. 

Terima kasih sudah membaca,
Salam Takzim saya,
Rose Marz,

Rumah Ayah, Saturday, 17 February 2024. 11:55am

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun