Pengalaman menggerakkan rekan sejawat
Saya yang duduk di bagian tengah-tengah menghela nafas panjang. Saya yang sudah mengikuti program Guru penggerak angkatan 8 terasa saat ini masih terseok-seok dalam menerapkan ilmu yang kami peroleh selama pendidikan. Sebagai pemimpin pembelajaran, memang kalau untuk diri sendiri itu mungkin sudah bahkan sebelum mengikuti pendidikan Guru Penggerak telah dapat saya terapkan di kelas dan pembelajaran saya sendiri. Tapi kalau menggerakkan orang lain/Guru dan rekan sejawat itu ceritanya lain!.
Sejatinya menurut saya pribadi, Guru Penggerak hanyalah sebuah pion yang terombang ambing di tengah kecanggihan teknologi dan webinar online yang menjamur di sana sini. Guru Penggerak sejatinya ada di teman-teman dan pengikut serta warga sekolah yang memberi tempat kepada Guru Penggerak itu sendiri. Nah ketika Guru penggerak tidak didengarkan, kombelnya mati suri atau KKG Â antar guru mapel saja tidak jalan, maka Guru Penggerak seakan mimpi di siang bolong.
Menjadi Guru Penggerak hanya halu
Dalam kegiatan MGMP di kota Padang  dan kota kota lainnya, sudah diedarkan oleh dinas pendidikan bahwa minggu pertama di setiap bulan pertama itu adalah forum antar mapel di lingkungan sekolah itu sendiri. Ini dimaksudkan agar Guru-guru di rumpun yang sama saling memberi kontribusi, kolaborasi dan melakukan kemitraan.Â
Ini juga membuka peluang besar untuk mencetak komunitas belajar (kombel) antar sesama guru di satu sekolah yang sama.
Kenyataan real di lapangan apa?
- Bahwa satu komunitas di dalam satu sekolah saja banyak yang tidak bisa berjalan dengan baik karena kesibukan masing-masing guru.
- Adanya hubungan yang tidak harmonis di lingkungan sekolah menghambat progress kombel berjalan dengan baik.
- Tidak adanya penegasan dan dukungan yang konstan dari kepala sekolah membuat semangat Guru menjadi turun naik dalam mengikuti kegiatan komunitas.
- Bersaing dengan mengikuti program pemerintah lainnya membuat guru seakan dikejar-kejar di antara  kegiatan rutinitas, memenuhi kewajiban, dan karir serta mimpi menjadi Guru merdeka dan pemimpin pembelajaran.
Guru Penggerak di Webinar Online
Maka Guru Penggerak bisa maju di kegiatan sharing online webinar, berbagi tips dan triks menjadi seorang guru yang profesional, sesuai dengan filosofi Khi Hadjar Dewantara, menjadi among dan tri-une dalam menjalankan amanah guru yang diemban.
Kegiatan webinar ini menghadiahkan sebuah sertifikat untuk peserta yang mengikutinya. Jadilah sertifikat tersebut sebagai oleh -oleh webinar yang akan menjadi rekam jejak percapaian karir dari seluruh peserta webinar.
Dengan adanya webinar online semua guru berlomba-lomba mengikuti dan mengumpulkan sertifikat. Sehingga terkadang ilmu pelatihan atau webinar yang diikuti seakan -akan hanya tinggal di sebuah sertifikat.