Mohon tunggu...
Silvi Rosmawita Anggraini
Silvi Rosmawita Anggraini Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

...............

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkat Kepercayaan Gen Z yang Rendah Terhadap Pemerintah

29 Juni 2023   13:43 Diperbarui: 29 Juni 2023   14:36 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidaktransparan dalam pengambilan keputusan dan tindakan pemerintah juga dapat menimbulkan ketidakpercayaan Gen Z. Jika pemerintah tidak memberikan informasi yang cukup atau terbuka tentang kebijakan, program, atau tindakan mereka, Gen Z mungkin merasa diabaikan atau tidak memiliki akses yang memadai untuk memahami dan menilai tindakan pemerintah. Menurut Dr. Zainal Arifin Muhtar, SH, LLM. selaku Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum UGM   ada tiga hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan publik, yakni transparansi, akuntabilitas, dan integritas. Apabila ketiga hal ini tidak dilakukan oleh negara, menurut Zainal, kebijakan pemerintah rawan tindakan koruptif. "Otoritas besar tapi minus transparansi dan akuntabilitas, bisa menimbulkan tindakan koruptif," katanya.

  1. Ketidakmampuan pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang mendesak.

Jika gen z melihat bahwa pemerintah tidak efektif dalam menangani masalah-masalah yang mendesak, seperti pengangguran, ketimpangan sosial, atau perubahan iklim, mereka mungkin merasa kecewa dan kehilangan kepercayaan bahwa pemerintah dapat memberikan solusi yang efektif bagi masalah masalah yang mendesak. Seharusnya pemerintah bisa lebih tanggap lagi dalam menangani masalah yang bersifat mendesak agar masyarakat dapat mempercayai kemampuan pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang mendesak.

  1. Kurangnya representasi dan partisipasi masyarakat.

Generasi Z merasa bahwa suara dan kepentingan mereka tidak diwakili atau diabaikan oleh pemerintah, mereka mungkin kehilangan kepercayaan dan merasa alienasi terhadap proses politik. Partisipasi yang terbatas atau pembatasan pada kebebasan berekspresi juga dapat mempengaruhi ketidakpercayaan mereka terhadap pemerintah. Seperti kasus Bima Yudho yang mengkritik daerah Lampung mengenai jalan yang rusak awalnya dari kritikan itu pihak Bima dan keluarganya sempat merasa diintimidasi oleh pemerintah lampung.

  1. Perbedaan nilai dan harapan:

Generasi Z sering memiliki pandangan, nilai, dan harapan yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Jika pemerintah tidak mampu memenuhi harapan atau memperhatikan isu-isu yang dianggap penting oleh gen z, hal ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintah.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua gen z tidak percaya kepada pemerintah. Terdapat juga generasi muda yang tetap memiliki keyakinan dan terlibat aktif dalam proses politik. Alasan di atas adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketidakpercayaan gen z pada pemerintah, namun setiap individu dan kelompok dapat memiliki pengalaman dan sudut pandang yang berbeda

mengenai kebijakan pemerintah.

Maka dari itu saya mengajak kalian semua para gen z untuk ikut serta aktif dalam mengetahui seluruh kebijakan pemerintah, ikut menyuarakan suara rakyat dan berpendapat tanpa adanya pembatasan. Karena gen z akan menjadi penerus bangsa dikemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun