Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Belajar Menyampaikan Kultum dengan Memanfaatkan Media Daring

18 Mei 2020   04:45 Diperbarui: 18 Mei 2020   04:46 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Imajinasi masyarakat pada umumnya jika menemukan  kalimat  "siraman rohani"  maksudnya sudah lumrah difahami secara umum  adalah mengikuti atau bisa saja mengisi pengajian,  apakah bentuknya pengajian umum atau sekedar pengajian tujuh menit bahkan bisa jadi hanya lima menit saja.

Siraman rohani bermakna memberikan input Ilahiyah pada hadirin yang sempat datang ke Majlis -- majlis rutin atau majlis yang spontanitas seperti kajian pendalaman ayat -- ayat tertentu.


Penulis pernah mengamati dibeberapa Masjid Pemerintahan,   kultum itu  menjadi program rutin bakda dzuhur,  meskipun jamaah  ada yang menyimak serius,  ada yang menyimak separuh mengantuk dan ada yang mengobrol sesama rekan disampingnya. Apakah kultum itu efektif atau tidak bergantung pada nara sumber,  pendengar ( Mustamik)  dan penyelengaranya juga.  

Lazimnya input Illahiyah yang membudaya berbentk salah satunya populer dengan kata  siraman rohani  kepada jamaah istimewanya pasti  membahas ayat -- ayat       Al Quran yang mulia atau hadis yang berupa ucapan,  perbuatan dan juga diamnya  Nabi Agung  Muhammad Saw.

Membahas kata rohani banyak versi para ahli mengurainya dengan cukup jelimet,  akan tetapi  penulis mencoba meringkas bahwa Kita sebagai Makhlukbernama manusia dikenal memiliki tiga dimensi :

Dimensi Jasmani,  makhluk membutuhkan makan, minum, nikah ( bersaudara, berterangga dan bersahabat) dst.

Dimensi Aqal,  sebagai makhluk hidup yang berfikir umum disebut juga dalam ilmu tauhid sebagai  hayawanun natiq (hewan yang beraqal) butuh ilmu pengetahuan,  butuh berkembang,  butuh kepandaian, skill atau ketrampilan pada gugusan ini ia berkembang.

Dimensi Rohani,  adalah dimensi yang butuh keimanan yang juga harus terus ditumbuhkan.  Shaum Ramadan hanya satu aspek pemenuhan dahaga rohani. 

Jika dimensi jasmani dan aqal akan musnah  menjadi tanah,  adapun dimensi roh kembali kepada Allah. 

Belajar Memanfaatkan Media Daring

Bagi penulis secara pribadi,  belum memanfaatkan media daring secara lebih optimal untuk berbagai kegiatan media dakwah,  masih sifatnya offline atau luring.   Empat bulan terakhir ini dengan adanya pandemi COVID - 19  kondisi ini menjadi landasan yang kokoh untuk belajar memanfaatkan media digital dengan berbagai keterbatasan yang ada. 

Kekuatan signal,  harus dicari solusi dan jalan keluar yang cerdas mengingat lokasi berada di Bandung Utara.  Pada akhirnya Kami memanfaatkan salah satu ruang Perpustakaan di Pondok Pesantren untuk berbagai kegiatan dakwah Islam hampir sebulan penuh jadwal padat. Alhamdulillah 

Kekuatan kuota,  pada akhirnya dana istimewa dan khusus membeli kuota internet menjadi prioritas yang sangatlah tidak mungkin kami abaikan begitu saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun