Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Trip

Cirebon, Yogyakarta, dan Bandung, Nantikan Kami Akan Berkunjung Jika Saatnya Tiba

1 April 2020   00:12 Diperbarui: 1 April 2020   00:28 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Travelling membuat Kamu tidak bisa berkata – kata  sebelum mengubahmu  menjadi seorang penutur kisah perjalanan

(Ibnu Battuta)

Melakukan perjalanan apakah dekat ataupun jauh,   adalah salah satu perintah Allah yang jelas juga nyata.  Tidak mungkin kita bisa memperdebatkannya, sudah sangat terang benderang dalam sejarah  betapa perjalanan jauhlah yang menguak berbagai kisah heroik di sudut – sudut bumi ataupun bahkan penemuan wilayah – wilayah penting di alam dunia ini.

Tokoh-tokoh besar  traveller  tingkat dunia seperti  Abu Abdullah Muhammad  yang viral dengan nama  Ibnu Battuta,  Laksama Cheng Ho,  Saad Bin Abi Waqas Ra,  Abu Al Hasan Al Mas’udi  adalah mereka yang tekun dan tabah melakukan perjalanan panjang puluhan tahun juga ribuan kilometer mereka tempuh. Rintangan yang pasti berat terutama cuaca, budaya masyarakat, tentu saja merupakan hal yang sangat serius bagi seorang pejalan agar bisa mengenal dengan lebih baik, perbekalan yang dibawa pasti tidak sedikit tentu sangay urgen mereka persiapkan.  

Bagi seorang pejalan sejati pasti segala sesuatunya disiapkan dengan perhitungan yang detil dan matang,  tidaklah yakin bagi penulis seorang Ibu Battuta melakukan perjalanan panjang melewati hampir 44 negara tanpa persiapan yang rinci dan kekuatan finansial yang terukur,  makanya beliau keliling dunia sambil berdagang benda – benda berkualitas ekspor.

Penulis sangat yakin bahwa rombongan Ibnu Battuta sebegitu tangguh melakukan perjalanan panjang,  menempuh kesulitan demi kesulitan pasti ada kekuatan dahsyat dalam benak sang traveller. 

Bagi penulis dugaan kekuatan sang pejalan sekelas Ibnu Battuta  adalah demi ketundukan  dan kepatuhan pada Allah SWT,  atas dasar beberapa perintah – Nya. 

Satu diantaranya adalah :

“Sungguh telah berlalu sebelum kamu sunnah – sunnah Allah (beberapa peristiwa),   karena itu berjalanlah kamu di muka bumi,   maka perhatikanlah bagaimana akibat orang – orang yang mendustakan.”     

QS Aali ‘Imran (3):137

Bagi Ibnu Battuta yang seorang muslim perjalanan panjangnya merupakan sejarah kehidupan yang menginspirasi dari generasi ke generasi.

Sehingga jelas sekali bahwa  travelling adalah kegiatan yang bermakna spiritual pada sisi lain,  dan sisi lainnya semacam refresing atau jeda sejenak dari aneka kegiatan rutin.

Cirebon Negeri Para Wali

Kraton Kasepuhan, Kraton Kanoman dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa menjadi bidikan utama jika . . . iya jika suasana dari mushibah COVID-19 telah usai dan segalanya sudah lebih baik juga Indonesia obyek parawisatanya telah dibuka kembali sehingga kami para pelancong  dapat melakukan ziarah dengan perasaan aman, nyaman tanpa ada perasaan khawatir juga ketakutan.

Kraton Kasepuhan Cirebon,  adalah kerajaan Islam tempat para raja – raja kota udang (rebon) bertahta didirikan pada tahun 1430 oleh Pangeran Cakrabuana   tentu saja menelusuri fakta sejarah salah satu khasanah bangsa ini akan sangat menarik jika mengunjungi realitas dan kenyataan di lapangan.

Pada tahun 2020 – 2021 M  penulis memiliki  niat yang disimpan dalam angan – angan dan dilangitkan dengan do’a – do’a harapan agar dapat melakukan beberapa rencana perjalanan diantaranya menuju, wilayah  Cirebon,  Yogyakarta juga Bandung yang tengah genit – genitnya membangun berbagai destinasi wisata keche’  namun kini tampaknya harus jeda sejenak

Sejak pandemic covid-19 ;  pengelola demikian pengunjung secara Nasional menyelamatkan diri dengan anjuran resmi dari pemerintah Indonesia untuk berdiam diri sementara situasi masih belum memungkinkan.

Penulis mencatat dalam ingatan jika saatnya tiba, disamping wisata religi yang bermakna tentu saja kenyamanan menginap musti dijadikan salah satu prioritas sehingga butuh seleksi hotel dan salah seorang teman merekomendasikan  Cordela Hotel Cirebon

hotel yang dikelola Omega Hotel Managemen 

Yogyakarta itu nereri para sultan dari mulai Hamengkubuwono pertama hingga Hamenghubuwono X

Bandung alamnya indah bergunung – gunung,  ada Gunung Tangkuban Perahu,  Danau Putih di Ciwidey banyak kebun teh yang layak dikunjungi karena keindahan bentangan kebun teh,  rasanya wajar jika Belanda begitu bersemangatnya mukin di Ciwidey atau di manapun di Jawa – Barat. 

Lakukanlah perjalanan terakhir Anda dari dunia yang aneh ini untuk melambungkan ke ketinggian di mana tidak ada lagi pemisah Anda dan rumah Anda.  

Tuhan telah menciptakan sayap Anda untuk tidak terbengkalai selama Anda masih hidup,  Anda harus mencoba lebih banyak dan lebih banyak lagi untuk menggunakan sayap Anda untuk menunjukkan bahwa Anda masih hidup. (32#)

Selama 30 tahun berkelana, ia mengunjungi Asia Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Tiongkok. Total negara yang telah ia kunjungi berjumlah 44 negara dengan total jarak 75.000 mil atau sekitar 3 kali keliling dunia. Tidak lupa dengan kewajibannya sebagai umat Islam, ia juga melakukan perjalanan Haji sebanyak 4 kali.

Ibn Battuta baru pulang ke Maroko saat berusia 51 tahun. Motivasi Ibn Battuta untuk mengelilingi dunia adalah untuk menambah pengetahuan serta mencari guru dan perpustakaan terbaik yang kala itu berada di Alexandria, Kairo, dan Damascus.

Ciburial Bandung, 31 Maret 2020M

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun