Bagi Ibnu Battuta yang seorang muslim perjalanan panjangnya merupakan sejarah kehidupan yang menginspirasi dari generasi ke generasi.
Sehingga jelas sekali bahwa  travelling adalah kegiatan yang bermakna spiritual pada sisi lain,  dan sisi lainnya semacam refresing atau jeda sejenak dari aneka kegiatan rutin.
Cirebon Negeri Para Wali
Kraton Kasepuhan, Kraton Kanoman dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa menjadi bidikan utama jika . . . iya jika suasana dari mushibah COVID-19 telah usai dan segalanya sudah lebih baik juga Indonesia obyek parawisatanya telah dibuka kembali sehingga kami para pelancong  dapat melakukan ziarah dengan perasaan aman, nyaman tanpa ada perasaan khawatir juga ketakutan.
Kraton Kasepuhan Cirebon,  adalah kerajaan Islam tempat para raja – raja kota udang (rebon) bertahta didirikan pada tahun 1430 oleh Pangeran Cakrabuana  tentu saja menelusuri fakta sejarah salah satu khasanah bangsa ini akan sangat menarik jika mengunjungi realitas dan kenyataan di lapangan.
Pada tahun 2020 – 2021 M  penulis memiliki  niat yang disimpan dalam angan – angan dan dilangitkan dengan do’a – do’a harapan agar dapat melakukan beberapa rencana perjalanan diantaranya menuju, wilayah  Cirebon,  Yogyakarta juga Bandung yang tengah genit – genitnya membangun berbagai destinasi wisata keche’  namun kini tampaknya harus jeda sejenak
Sejak pandemic covid-19 ; Â pengelola demikian pengunjung secara Nasional menyelamatkan diri dengan anjuran resmi dari pemerintah Indonesia untuk berdiam diri sementara situasi masih belum memungkinkan.
Penulis mencatat dalam ingatan jika saatnya tiba, disamping wisata religi yang bermakna tentu saja kenyamanan menginap musti dijadikan salah satu prioritas sehingga butuh seleksi hotel dan salah seorang teman merekomendasikan  Cordela Hotel Cirebon
hotel yang dikelola Omega Hotel ManagemenÂ
Yogyakarta itu nereri para sultan dari mulai Hamengkubuwono pertama hingga Hamenghubuwono X
Bandung alamnya indah bergunung – gunung,  ada Gunung Tangkuban Perahu,  Danau Putih di Ciwidey banyak kebun teh yang layak dikunjungi karena keindahan bentangan kebun teh,  rasanya wajar jika Belanda begitu bersemangatnya mukin di Ciwidey atau di manapun di Jawa – Barat.Â