Tentu saja Kita rakyat Indonesia berharap RUU - Ketahanan Keluarga bisa diedit, direvisi, diperbaiki dan disempurnakan sesuai harapat masyarakat yang merasa termarginalkan, meskipun Kami mencoba memahami bahwa motifnya adalah baik, maka semoga baik juga pada akhirnya termassuk baik juga saat pelaksanaannya.
"Kalau motifnya untuk membuat ketahanan nasional, agar keluarga menjadi pilar penting untuk membangun bangsa lebih baik, saya kira tujuan kehadiran RUU Ketahanan Keluarga itu, menurut saya bagus,"
Jangan merasa mentok kemudian kecewa takdir menjadi Ibu Tunggal.
Ibunda Siti Maryam berawal dari takdir Allah hidup sendiri tanpa menikah dan menjadi Ibu Tunggal, sedih, pilu, merana adalah rangkaian drama kehidupan, yang InshaAllah akan indah yang pada akhirnya.
Semoga Kita ditempatkan di Surga – Nya, tanpa ribet melewati proses hisab yang panjang karena jaminannya adalah ridha menelusuri hina dina di dunia kejam ini atau mungkin itu yang dinamakan stigmatisasi tanpa logika.
Ciburial, Bandung.
6 Rajab 1441 H
1 Maret 2020 M
Terimakasih @rosi_kompastv & mba @silalahirosi sudah mengundang kami @singlemomsindonesia untuk berdiskusi bersama dan ikut memberikan sudut pandang, pengalaman empiris dan nilai rasa kami mengenai RUU Ketahanan Keluarga.
Terimakasih ibu @netty_heryawan sudah bersedia memperhatikan dan menerima masukan kami. Semoga apa yang tadi dapat kami sampaikan menjadi masukan positif untuk Indonesia lebih baik, dan sungguh, saya pribadi terpukau dengan ibu @valentina_sagala
Terima kasih untuk ilmu dan ulasan yang dipaparkan dengan lugas🙏.
RUU Ketahanan Keluarga Dirancang Untuk Suami Istri, Bagaimana Nasib Orang Tua Tunggal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H