Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

IKIP Bandung dan Perjumpaan 3 Alumni Angkatan 1981 - 1995

1 Maret 2019   19:49 Diperbarui: 1 Maret 2019   20:06 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akrab di alam yang asri (pict.dok.pribadi)
Akrab di alam yang asri (pict.dok.pribadi)
Antic jeep (pict: dok.pribadi)
Antic jeep (pict: dok.pribadi)
Demikian penulis mencoba mengikuti pergerakan driver yang mencoba mengeksplorasi semua pemandangan hijau di sekitar  rumah makan yang baru saja buka secara hari masih pagi,  stroberi menjadi primadona assesoris di hampir sudut -- sudut yang cantik ditanah baik dalam bentuk wastafel atau pot Bungan yang disusun manis . . . sungguh menyegarkan dan menyenangkan mata.

Pada salah satu hamparan tampak lokasi yang mirip panggung berpayung permanen dan di depannya berjejer mobil antik termasuk sedan jadul dengan gambar stroberi di sekelilingnya.

Di depan panggung  mini inilah berkumpul 5 orang lelaki baya yang masing -- masing sibuk menghadapi jip antik berwarna hijau tentara sedang ada seorang yang duduk tenang seakan menatap setiap elemen disetiap tubuh jip dari depan samping hingga belakang.

"Boleh kami mengetahui adakah diantara Bapak -- bapak ini bernama Pak Asep Stroberi ?" 

Sesungguhnya penulis hanya sekedar iseng saja tidak terlalu antusias untuk mengetahui lebih dalam tentang siapa pemilik rumah makan ini,  sekedar mengisi waktu menanti nasi liwet tiba.

Berapa Tahun Lamanya Tak Jumpa (pict:dok.pribadi)
Berapa Tahun Lamanya Tak Jumpa (pict:dok.pribadi)
Kang Asstro bersama seniornya (pict:dok.pribadi)
Kang Asstro bersama seniornya (pict:dok.pribadi)
Maka keisengan penulispun ditangkap ragu -- ragu oleh kelima laki -- laki yang fokus hendak mereparasi atau bahkan mempercantik jip tua (antic jeep)    yang ada di hadapan mereka,   bersamaan kelimanya menunjuk secara acak kemasing -- masing rekan yang ada di depan mereka.

Sikap kelimanya lucuuk  .  .  .  dan menggelikan,  penulis tidak merasa kecewa dengan sikap kelimanya,  dengan rasa acuh saja penulis menjawab.

"Baiklah . . . Bapak -- bapak saya ndak akan memaksa siapapun  diantara Bapak yang bernama Asep stroberi,   saya datang bersama Kiyai Muchtar Adam mo sarapan nunggu nasi liwet dihidangkan menuju Tasik . . . bye."

Salah satu diantara kelima laki -- laki yang sempat ngerubutin jeep jadul  sempat terperangah kaget dan dia berusaha mendatangi penulis dengan perasaan penuh tanya.

 "Apakah Kiyai Muchtar Adam alumni IKIP Bandung ?   saya Abdussomad teman sekelasnya saat kuliah . . ."

Bersamaan dengan berakhirnya kata -- kata Pak Abdussomad,   Pak Kiyai muncul beriringan dengan Mas David, Pak Toto beserta istri beliau . . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun