Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dyah Prameswarie dan Mantra Sang Djoeroe Masak

11 September 2017   22:51 Diperbarui: 13 September 2017   08:51 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika  meniliki Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata  mantra:

                                                                            "perkataan atau ucapan yang memiliki kekutan gaib"

Adapun dalam wikipedia diurai bahwa : 

Mantra -- mantra,suku kata Sanskerta yang tertulis pada yantra,  sejatinya merupakan  'perwujudan pikiran'  yang merepresentasikan keilahian atau kekuatan kosmik,  yang menggunakan pengaruh mereka dengan getaran suara.

Sebagaimana mantra -- mantra  masyarakat daerah Bandung jaman itu sekiranya kita menelisik satu -- persatu contohnya yang telah Bunda tuliskan diatas  bahwa kalimat mantra berirama dan  seakan punya rumus khusus.

cover : Jenang Bukan Dodol ; cover : Kelab Makan Siang Rahasia
cover : Jenang Bukan Dodol ; cover : Kelab Makan Siang Rahasia
Sepertinya memang irama menjadi penting juga  terkait mantra -- mantra,  seperti  dalam kalimat mantra yang kaya metafora dengan gaya bahasa yang hiperbola tersebut membantu perapal melakukakan visualisasi terhadap keadaan yang diinginkan dalam tujuan mantra.

Kalimat mantra yang diulang -- ulang menjadi afirmasi, pembelajar di level unconsious dan membangun apa yang para psikolog dan motivator menyebutnya sebagai sugesti diri.

Kali ini Bunda menggunakan kata Mantra -- mantra lebih pada menggali hal yang paling spesifik dari proses sang penulis yang bernama Dyah Prameswarie ( kita ringkas saja namanya Dyah Prames ) mewujudkan satu seri novel yang berjumlah empat judul buku dalam waktu lebih kurang satu tahun lamanya.

Amaging . . . . !

Jadi mantra yang Bunda maksudkan dari Dyah Prames adalah kekuatan batin dan cara juga proses sehingga mewujud satu seri novel kuliner berjumlah empat judul.

Apa yang Bunda paparkan mencoba mengambil sari pati dari kuliah WA  yang beneran kece dan produktif,  maka layak kami ucapkan terima kasih yang terdalam pada ketua geng Ibu -- ibu muda yang energik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun