Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dyah Prameswarie dan Mantra Sang Djoeroe Masak

11 September 2017   22:51 Diperbarui: 13 September 2017   08:51 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

cover jilid #3 Nona Doyan Makan  

cover jilid #4 Sembah dan Berkah

Kata   mantra  - mantra   untuk generasi milenial  masa kini termasuk langka bahkan  banyak yang tidak mengenal kata tersebut. 

Jika kemudian ada yang merasa tidak asing dengan kata mantra maka dapat dipastikan mereka lahir di sekitaran tahun 1960.

Mantra -- mantra biasa diucapkan oleh  seseorang yang  dikenal sebagai dukun atau orang yang memiliki kekuatan supra natural bahkan pada umumnya generasi tahun 1940 dari kaum  leluhur,   kami mengenal beberapa mantra yang diucapkan pada waktu -- waktu tertentu  ( dalam ajaran Islam dikenal dengan waktu mustajab,  jika berdoa mudah dan cepat dikabulkan ).

Pada  masa  budaya tutur atau budaya lisan ketika masih mewahnya budaya tulisan,  tentu saja jaman itu sama sekali  tidak terbayangkan kita bakal masuk kesatu  dunia yang bisa ditembus dengan berbagai kompleksitasnya yaitu internet,  mantra menjadi sesuatu yang dicari bahkan ibarat barang antik yang cukup berharga.

Mantra untuk melumpuhkan lawan atau musuh satu dari sekian yang menjadi perburuan ketika itu,  dan dikisahkan dalam beberapa film mistik dengan salah satu bintang filmnya Suzanna yang melegenda.

Sesungguhnya ada juga beberapa mantra yang menyebar dan menjadi milik masyarakat semacam kearifan lokal kemudian pada umumnya banyak penduduk yang mengenal mantra -- mantra tsb. sebagai khazanah pengetahuan kedaerahan.

Satu mantra populer yang biasa dirapalkan Bunda dan  merasa telah menjadi  orang Sunda campuran,  mantra ini milik masyarakat sudah tidak menjadi milik perorangan, yaitu :

Jampe -- jampe harupat gera gede gera lumpat. 

Dulu kami merapalkannya jika ada anak -- anak kecil yang sakit.  Sekarang . . . jampi -- jampi itu sudah kadaluarsa tidak mungkin kami gunakan lagi bahkan terkesan tidak berguna,  namun ada baiknya mengenal secara sepintas saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun