Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Anwar Natari: "Penulis Adalah Pelayan Pembacanya"

29 April 2017   11:33 Diperbarui: 29 April 2017   11:42 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akan tetapi ketakutan itu sangat terasa di lubuk hati yang sangat dalam sekali dan kalimat  “takut”  muncul berderai – derai dalam batin meskipun  berbeda derajatnya pastikan ‘ketakutan’ pada Allah SWT adalah lebih dahsyat mari kita menilik tulisan ini sejenak :

Yuk  Terbang Menuju Allah Dengan 4 Sayap Ma’rifatullah


Saya pun termenung beberapa menit menyaksikan para blogger yang terlebih dahulu swing,  disana  ada hijau pinus di semua lingkaran yang terjamah mata iya dominan hijau dengan kemewahan udara yang super bersih ada antrian dimana – mana kaum muda dan remaja begitu bersemangat mencoba saya  menatap hambar situasi ini.

Terjadi komplikasi dalam diri  antara membatalkan swing di ayunan dan ada juga keinginan kuat ingin menikmati sensasi rasa takut sehingga ke depan mampu lebih detail  mendeskripsikan  ‘takut itu apa’ dalam konteks uji nyali.

Laa Haula . . . saja  “ceklek”  besi pengaman di pinggang telah berbunyi dan dua hingga tiga kali saya berusaha  meletakkan bokong di papan dudukan ayunan raksasa itu tidak berhasil karena bertubuh dengan tinggi ukuran mini,  akhirnya memang di bantu oleh petugas dari mulai besi yang berbaut jumbo bergerak krek . . . krek . . . krek gerakan besi itu sudah menghilangkan nyawa dan ingatan . . . .

Yang terngiang dalam ingatan hanya teriakan tukang foto dan teman blogger yang tertawa – tawa  ‘konyol’  atau ‘takjub’  entah juga.

Kesadaran muncul bahwa hutan dan bukit pinus itu hijau dan indah itupun  saat di foto – foto hasil bidikan Ibu Lusijani yang mengambil dengan tekun dan indah;  sedang di sana saat di ayun – ayunkan saya tak sedikitpun menikmatinya hilang semua keindahan itu di tutupi perasaan ngeri.

Memang ada senyum di foto valley swing  memang ada gerakan leher ke arah pohon dan bukit pinus, sesungguhnya itu semua jauh di bawah kesadaran masih beruntung banyak komentar beragam dan klik yang lumayan baik di laman instagram demikian juga face book  biasanya sepi pengunjung.

Picture dengan jauh di bawah kualitas namun cukuplah memberi kisah bahwa saya sedemikian terobsesi dengan kata deskripsi jadi senyum itu palsu bahkan senyum itu adalah hanya eksploitasi ketakutan karena pengaruh kajian tentang deskripsi.

Ciburial 2 Sya'ban 1438 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun