Sia - sia berjuang demi "memperlakukan sesama dengan setara"
 Sebab
 Bahkan dalam mimpipun hal itu tidak akan benar - benar terjadi .
 Kalaupun terjadi itu mimpi belaka.
 Betapa adat menghunjam kuat, ada ata, daeng dan karaeng . . .
( Natisha, p.94)Â
Menggali Budaya Lokal Yang Berlimpah
Membaca dengan perlahan  Novel Natisha karya  Khr_P terasanya menimbulkan keasyikan khusus,  banyak hal menarik diantaranya :
Kisah Natisha adalah sebagai fenoma masyarakat Sulawesi khususnya Makassar yang dalam novel tersebut di tulis sebagai Jumpandang secara generik indah dan oke laa . . .  mungkin agak sedikit  subyektif  karena saya sebagai pembaca  berlatar orang yang lahir di Selayar namun besar di Bandung yang tidak terlalu  banyak tahu tentang budaya leluhur termasuk tentang silariangyang melahirkan sirik.
Boleh di vote jika kemudian lebih banyak lagi pembaca  yang membaca novel Natisha ini, beneran keren.
Coba kita lanjut kemenarikan lainnya . . . .
Latar politik yang disimbolkan dengan warna kuning dan hijau penulis dengan cerdik tidak sekalipun menyebutkan bahwa itu golkar dan yang hijau lambang PPP (semoga penulis tidak keliru menebak).