Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama FEATURED

Melacak 5 Stilasi Bandung Lautan Api bersama 10 Kompasianer

26 Desember 2016   15:13 Diperbarui: 24 Maret 2020   08:53 2114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah tinggal Kolonel Abdul Haris Nasution dikenal dengan sebutan regentsweg, salah satu lokasi yang bersejarah karena di sana di rumah tersebut Kolonel Abdul Haris Nasution (AH. Nasution) mengumpulkan anak buahnya membahas agar strategi Bandung Lautan Api berjalan dengan lancar.

Kami melacak pada hari Sabtu (24/12/2016) bersama rombongan Kompasianer Bandung letak regentsweg ada di depan salah satu toko Jalan Raden Dewi Sartika no 20.

Stilasi tersebut tidak memiliki makna apa apa selain bangunan mini tembok tipis berdasar ukuran lebih dari satu meter dengan setangkai bunga Patrakomala berbahan besi masif dan tanpa putik sama sekali di sebelah kanan stilasi bertumpuk krat – krat plastik penyimpan botol pemandangan “no comment” menandakan perasaan nyaris sulit mendeskripsikannya (jadi inget Kang Emil, sekiranya beliau mengetahui dan mendadak  sidak misalkan bersama  acara Mata Najwa, ea . . . .)  “aib” itu mau diletakkan di manakah gerangan sebagai warga yang bangga dengan taman–taman dan penduduknya berpendidikan serta berbudaya.

03-stilasi-5860d2caf29673cd65ca6ae3.jpg
03-stilasi-5860d2caf29673cd65ca6ae3.jpg
berbaur dengan kios minuman (pict:dok.pribadi)
berbaur dengan kios minuman (pict:dok.pribadi)
Terkait Letkol AH. Nasution selaku Komandan Divisi III Siliwangi TRI mengumumkan hasil musyawarah dan memerintahkan untuk mengevakuasi Kota Bandung, dipaparkan dalam beberapa catatan sejarah bahwa pertempuran paling sengit terjadi di sekitaran wilayah Dayeuhkolot di mana Muhamad Toha dan Muhamad Ramdan berhasil meledakkan gudang amunisi milik Belanda dengan dinamit kejadian heroik ini yang menginspirasi munculnya lagu Halo–halo Bandung demi menyemangati perjuangan warga Bandung.

Sakola Kautamaan Istri

Stilasi yang berdiri di dekat bangunan sekolah yang didirikan oleh Raden Dewi Sartika, relatif terpelihara lebih layak dan layak saksi artinya bersih rimbun dan cukup indah sehingga hati kami tidak terlalu miris saat mengambil gambar.

Sakola Istri sesungguhnya lebih semacam komunitas di mana Raden Dewi mengajarkan ketrampilan menulis dan membaca kepada sesama kaum perempuan dilingkungannya, tercatat sejak 16 Januari 1904, sakola istri juga mengajarkan keterampilan–keterampilan puteri di antaranya menjahit, merenda dan memasak.

Kegiatan komunitas istri ini mendapat dukungan dari Inspektur Pengajaran Hindia Belanda dan RA. Martanegara yang saat itu menjadi Bupati Bandung.

Stilasi di Jalan Kautamaan Istri (pict:dok.pribadi)
Stilasi di Jalan Kautamaan Istri (pict:dok.pribadi)
Ruangan sekolah yang pada akhirnya lebih dikenal menjadi Sakola Kautamaan Istri pada masa BLA menjadi Dapur Umum, bahkan beberapa murid–muridnya turut serta membantu memasak untuk mendukung perjuangan rakyat Jawa Barat.

Rumah Motor Di Jalan Simpang

Stilasi yang terletak di Jalan Simpang yang paling misterius dan mengherankan semua kompasianer, disamping stilasi tersebut ada dibalik pagar terbungkus oleh spanduk usang seakan sesuatu hal yang tidak penting (memang tidak ada kepentingan rakyat sekarang dengan perjuangan masa lalu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun