Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Facebooker Femes dengan Tuhan dalam Secangkir Kopi

18 Juni 2016   06:00 Diperbarui: 22 Desember 2016   20:44 11024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara agama adalah mudah demikian salah satu inti pemikiran dalam buku berwarna kopi susu, karena sesungguhnya agama itu menuntun pada jalan yang pasti selalu benar, kita di tuntun dengan pendidikan alamiah seperti adanya berbagai kesulitan hidup biasa saja hal itu sebagai vitamin dan energi jika kita mampu menangkapnya.

d-secangkir-5764c9e2b39373b911c79127.jpg
d-secangkir-5764c9e2b39373b911c79127.jpg
Membahas tentang ‘kurban’ Denny siregar bertutur ringan mengaitkan nilai ritual dan nilai spiritual benang merahnya ada di kegiatan ibadah haji yang intinya adalah akhlak.

Ibadah haji sebagai ritual yang jelas kita fahami bersama syarat melaksanakan ibadah tersebut adalah mampu, kategori mampu secara umum kita maknai adalah kesiapan dana untuk transportasi dan berbagai macam persyaratan pemberangkatan, namun yang menukik dalam catatan ini bahwa kategori mampu yakni mampumenegakkan akhlakul karimah dalam realitas sosial, sepertinya makna ini yang langka . . . !

Wanita Perkasa Itu . . . .

Rasa tergelitik juga dengan catatan Keperkasaan Wanita (p.18)

Perspektif Poligami (p. 22) Sisi Lain Ikhlas (p. 25) tentu saja pembaca diajak tidak gegar pemikiran dimana sebelumnya diantarkan dulu dengan catatan – catatan mukadimah ibarat naik tangga tentu tidak serta – merta ada di puncak akan tetapi secara bertahap menapaki satu trap demi satu trap dimulai dengan tangga awal masuk kepertengahan dan berakhir di tangga paling tinggi, demikian tampaknya Denny Siregar menyusun strategi mengatar membaca kerangkaian ini.

Tentang wanita perkasa Denny Siregar (DS) bertutur santun dan bermakna :

“ . . . Keperkasaan seorang wanita bukan ketika dia menentang suaminya yang hendak berpoligami, tetapi ketika dia menaruh hormat pada hukum Tuhan, yaitu menjadikan seorang suami sebagai kepala dan dia sebagai kakinya. Dia berhasil mendudukan kodratnya sebagai seorang istri yang taat dan patuh pada suaminya, tanpa syarat apapun, kecuali bahwa itu perintah Tuhan. Allah berfirman, kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita . .. “.

QS. An Nisaa (4) : 34.(p.20)

lanjutan kajiannya tentu saja rawan perdebatan ini sangat penulis fahami jika ia (DS) berani bertutur, bagi penulis ini penting . . . ! akan tetapi memang terasa surprise saja.

img-20160618-085811-5764ca8faf9273060736cce1.jpg
img-20160618-085811-5764ca8faf9273060736cce1.jpg
Belum cukup satu tulisan pendek pada halaman 20, masih bicara yang memberikan makna agar lelaki itu waspada dan bijaksana :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun