Dan ia tidak akan membiarkan batik tiga negeri tanpa sentuhan dan ungkapan “batik tiga negeri merah Lasem, biru Pekalongan soga Solo” mantera – mantera usang yang tidak sedikitpun menolongnya.
Sudah takdir sang menak, saat wafat pintu lemari antik terkunci dengan nomor rahasia batik mahal berhaga ratusan juta tak seorangpun dapat membukanya.
Apa mau dikata saat kematian datang, salah seorang tetangga miskin berkenan meminjamkan kain panjang lusuh sebagai penutup jenazah entah untuk seketika dan sementara entah hingga kapan.
Salam Fiksiana,
Rabu 5 Rajab / 13 April 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H