Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[ My Diary ] Batik Tiga Negeri

13 April 2016   19:13 Diperbarui: 13 April 2016   19:55 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wajahnya agak – agak mirip Marilyn Monroe yang ngehits ke seantero

Entahlah kadang aku lebih memikirkan dia mirip   Nyai Ontosorough di Bumi Manusia sang Pramoedya

Mungkin karena melihat sekte yang di bangun dalam kehidupan nyata dan mengabadikan kepada para tetangganya.

Bertetangga dengan beberapa menak berderet agak sedikit membangun aura ngeri – ngeri jutek

Namun mereka juga berbatas dengan para tetangga yang hidup alakadarnya saja untuk dapat bertahan hidup sejenak

Telah menjadi kebiasaan  Ibu menak setiap jam 11 siang menjelang Matahari naik ke puncak,  mengambil kunci lemari antik yang disimpan dalam box bernomer rahasia . . . entah no berapa

Tampaknya iapun menyimpan dalam ingatannya sedemikian rapih sehingga tidak seorangpun mengetahuinya, termasuk putera – puteri anak dan mantu yang hampir semuanya tinggal diluar kota.

Kunci dalam kotak ia buka dengan melafalkannya di lisan sambil berusaha mengingat angka demi angka,  dan kunci digenggaman segera dibawa menuju lemari antik pembatas ruang tamu dan ruang keluarga . . .

Lemari antik berwarna hitam legam berukiran sejenis jepara meliuk liuk indah dedaunan pahatan jarang orang memilikinya hanya para menak saja

Ah . . . riang hatinya saat lemari terbuka beberapa baris kain batik tersusun rapih pada lima tingkat

Ditatap satu demi satu dari tingkat satu hingga ke  tingkat  lima kemudian  sebaliknya dari tingkat lima menuju tingkat satu tersenyum senyum mencoba menariknya salah satu berwarna merah daun sirih yang bercampur pinang saat si Mbok – mbok menginang dan meludah disembarang tempat . . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun