Adalah Yulia menanggung rindu yang mendalam setelah pisah dengan Rumi karena kebangkrutan pabrik limun milik ayahnya.
Ingin ia menemui Rumi dengan gejolak perasaan rindu dendam . . . membara !
Gambar indah tampil saat Yulia merasa diintai Rumi dari atas tumpukan tebu kering, iapun berteriak teriak memanggil nama Rumi berulang kali.
sementara Rumipun menahan gejolak rindu itu.
Namun ia tak berdaya menemukan Rumi yang berusaha menyembunyikan diri di balik tumpukan tebu kering, gambar di ambil secara vertikal yang menginformasikan bahwa tumpukan itu panjang seperti kereta api, di latar pemandangan yang ajaib.
Menyaksikan gambar itu seakan di sebuah negeri yang mungkin tidak pernah ada di Indonesia, akh . . . memang Indonesia adalah potongan Syurga.
Ada juga latar candi, disertai kalimat – kalimat puitis tentang batu dan candi, tak sempat merekan kata – kata itu.
Dakwah Garin Nugroho
Kesimpulan yang penulis tangkap, bahwa Garin Nugroho sepertinya ingin mengatakan pada penonton di Indonesia, khususnya remaja masa kini pun yang tempo dulu ;
“ini . . . lho kami dahulu”
- Yang di katakan pacaran sebatas hubungan saling bergaul secara sehat, saling usil dan saling jahil kendati dalam film ini terkesan Yulia yang selalu di bully Rumi.