Selain kerusakan iklim dan lapisan tanah,  berikut yang sangat penting kita fikirkan dengan seksama . . . . . . .
Pada umumnya para penambang untuk menseleksi emas diantara batuan dan pasir saat penambangan menggunakan bahan – bahan kimia yang berbahaya, Dan  berdampak lebih horor lagi yakni  mencemari tanah, air atau sungai dan lingkungan  sekitarnya.
Saya membayangkan juga apakah Newmont seperti ini, mencemari lingkungan seperti yang dibicarakan banyak nitizen saat ini.
Menguraikan dampak keganasan akibat kerusakan – demi kerusakan, adalah kenyataan yang memilukan jika yang menderita adalah putera, puteri dan anak cucu kita yang sedarah dan sedaging.
Jika suatu masa yang akan datang anak dan cucu sedarah sedaging, hidup di tanah yang tidak produktif mau makan apa mereka . . . .
Jika suatu masa yang akan datang anak dan cucu sedarah sedaging, hidup pada iklim yang berpolusi dan tercemari artinya mereka tidak akan hidup sehat tinggal menanti ajal datang saja, dan seterusnya demikian pun air minum beracun kimia yang sangat berbahaya.
Maka itu mencegah kiamat karena ketamakan, keabaian dan ketidak pedulian satu kasta masyarakat tambang yang jauh dari permukiman lazimnya di kota – kota,  pendidikan tawarannya.
Kerarifan lokal dengan kalimat – kalimat larangan semisal pamali, sangat sudah tidak akan mempan . . .
Jalan paling bijaksana adalah : Pendidikan yang berkesinambungan.
Secara asumsi saja, berapa banyak wilayah yang terluka akibat penambangan kemudian berapa banyak tenaga yang di butuhkan untuk penanggulangan reklamasi dan sebagainya terkait kerusakan, untuk kapan . . . ? berapa jumlah biaya yang dibutuhkan pasti bisa dihitung.