Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Reposisi Bulan Hijriah di Hati Umat

15 Oktober 2015   23:32 Diperbarui: 16 Oktober 2015   00:05 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Al Qur'an ruh umat dalam menggapai perubahan pic : googling"][/caption]

Sejak 14 Oktober 2015 M umat muslim seluruh dunia telah menginjak pada tahun baru Hijriah – diawali dengan Muharam 1437 H .

Alhamdulillah . . . dia telah datang dengan anggun dan sederhana saja bahkan terkesan ia muncul dengan tiba – tiba tanpa penyambutan selayaknya.

Semoga Allah memberikan kekuatan bathin bagi makhluk bumi, alam sekitarnya wabil khusus rakyat Indonesia dari kota hingga kepelosok – pelosok.

Semoga pula lepas dari musibah demi musibah mulai dari kabut asap di Riau dan sekitarnya hingga nafsu keji tampak jelas di depan mata bangsa ini yaitu pembunuhan demi pembunuhan dilakukan umat terhadap sesama speciesnya sendiri.

Tentu saja kali ini paling hit dan keji adalah pembunuhan Pak Salim Kancil di wilayah Selok Awar - awar Lumajang.

Semoga kita semua bisa melakukan sesuatu terbaik dan terefektif agar korupsi dan para koruptor dihukum dengan hukuman setimpal.

Di negeri kita saksika dengan anteng – nya dan menggurita terpelihara secara masif korupsi kecil – kecilan hingga level kakap tentu ini menjadi PR berat semua pemangku kebijakan negeri.

Memang terasa berbeda penyambutan 1 Muharam bila di bandingkan dengan pesta pora menjelang 1 Januari, sekiranya tidak ada Solo Yogya dan beberapa daerah yang memiliki tradisi satu sura mungkin akan senyap – senyap saja masyarakat Indonesia ini saat muncul bulan dan tahun baru, yang teramat fenomenal bagi jalinanan keakraban dengan Sang Pecipta Nya.

Lalu ada apa dengan umat Islam khususnya yang tidak melakukan penyambutan selazimnya, kontras sekali jika new year bulan dan tahun Syamsiah ?

Memang sesungguhnya tidak semua umat Islam berdiam diri, dibeberapa tempat melakukan penyambutan dengan istighosah berjamaah, tabligh Akbar dan Kasunanan Solo juga Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat jauh – jauh hari telah mempersiapkan segala sesuatunya karena memang secara adat telah menjadi rutinitas para abdi dalem.

Demikianpun banyak sekolah muslim memperingatinya dengan berbagai ide dan kreatifitas, diantaranya juga yang cukup terpelihara adalah pawai obor setelah ba’da maghrib saat pergantian hari dan tahun tepat diakhir bulan Dzulhijjah.

Sesungguhnya apa yang sangat penting kita maknai bersama tentang pergantian tahun hijriah ini, pastinya adalah tentang hijrah Nabi Muhammad Saw yang menjadi tonggak di pancangkannya bulan hijriah dari Mekkah ke Madinah, dengan perasaan pilu sang Nabi melaksanakan perintahNya meninggalkan kampung halaman yang sangat beliau cintai.

Perubahan menjadi isue yang teramat relevan di bahas dari tahun ketahun terkait pergantian bulan hijriah, harapannya kita dapat memperkokoh menanamkan nilai – nilai kehidupan Nabi menjadi Reformasi Aqidah Akhlak dan apapun yang terkait dalam menapaki takdir makhluk manusia di alam dunia ini.

 

Hal yang patut kita sama – sama maknai juga adalah sangat pentingnya umat menggunakan kalender hijriah sebagai kebutuhan harian dan bulanan terkait dengan peribadatannya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

Karena jika kita hafal bulan – bulan dan tanggal hijriah kemudian menggunakan tanggalnya maka dengan secara otomatis hal yang paling mendasar adalah melaksanakan shaum di tanggal 13, 14 dan 15 pertengahan bulan yang dikenal dengan shaum purnama, atau shaum putih dan populer juga dengan shaum yaumul bidh’

Shaum Yaumul Bidh merupakan ritual bulanan yang landasannya hadis Nabi dan sepakat seluruh ulama madzhab dengan dalil yang cukup kuat

intinya :

Bulan hijriah disebut juga bulan komariah sangat terkait dengan peribadatan yang dapat dilaksanakan secara signifikan sehingga menjadi penanda dan salah satu cara berkerabat dengan Allah.

 

Perhitungannya berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi bagi seluruh muslim di dunia jumlah harinya ada perbedaan dengan bulan masehi ( Syamsiah ) sekitar 10 – 12 hari setiap tahunnya jadi jika di bulatkan jumlah bulan Komariah 354 – 355 hari, sedangkan jumlah hari tahun masehi atau bulan Syamsiah 365 hari perhitungannya berdasarkan peredaran Bumi mengelilingi Matahari.

Waktu pergantiannyapun berbeda, jika bulan Komariah titik pergantiannya saat menjelang maghrib sedangkan bulan Syamsiah pergantiannya pada tengan malam yaitu jam 12.00

Masing – masing Bulan Komariah ini memiliki keistimewaannya terkait dengan kejadian – kejadian ritual dalam nilai – nilai Islam, contoh : Bulan Ramadhan, ada malam Nuzulul Qu’an ada malam Laylatul Qodar dst.

[caption caption="Salam Hijriah untuk seluruh alam, pic : googling"]

[/caption]

Pengabaian Bulan Hijriah

Beberapa faktor kenapa umat Islam tidak secara merata menggunakan kalender hijriah bahkan mungkin dari masing – masing kita lupa tanggal berapa . . . dan bulan apa . . . di bulan ini misalnya saat telah melewati bulan Muharam.

Pada realitasnya memang kita lebih hafal tanggal dan Bulan Syamsiah, karena berbagai kiprah pemerintahan menggunakan patokan Syamsiah ( Januari, Februari dst ) untuk seluruh aspek dan programnya, kecuali Ramadhan Syawwal dan Dzulhijjah dimana tiga bulan ini menjadi bulan penuh asset.

Sehingga jika ada yang hafal seakan – akan ini hal yang sangat privasi padahal mah tidak, justru harusnya menjadi sebuah konsekwensi logis umat Islam untuk mengintip tanggalnya dan jika hafal mempermudah kapan saatnya shaum hari purnama.

Tinggal saja faktor kesadaran diri apakah dengan datangnya bulan Muharam 1437 H ini cara kita berfikir berpandangan dan beribadah kepada Nya masih tidak ada perubahan . . . masih seperti tahun kemaren, untuk merubahnya ya . . . membeli kalender yang berpatokan pada perhitungan Komariah; kendati di kalender Syamsiahpun ada sebagian kalender menuliskan dengan font dengan ukuran yang lebih kecil tanggal hijriah.

Mengenal Bulan Komariah

Masing – masing bulan komariah ini memiliki keistimewaannya terkait dengan kejadian – kejadian sejarah dan nilai serta perubahan dalam budaya Islam, seperti :  

  • Muharam ( Bulan yang Pertama )

Banyak peristiwa penting di bulan Muharam ini, selain awal hijrah sang Nabi Agung, juga diciptakannya oleh Maha Pencipta 12 bulan satu paket dengan diciptakannya langit dan bumi – QS. At Taubah (9) : 36

Sebagai tanda bersyukur pada – Nya maka di sunnahkan shaum As Syura, ada yang melaksanakan pada tanggal 1; ada pula yang melaksanakan tanggal 10 bahkan ada yang melaksanakan tanggal 1 – 10 bagi penulis #makhluk_udik Bandung coret silahkan melaksanakan yang mana saja, yang paling penting semua menjaga kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan sehari – hari. Monggo. Perbedaan untuk saling memperkaya wawasan dan menghimpun rasa toleransi pada siapapun.

Salah satu tulisan menarik dari kompasianer tentang shaum Muharam ada disini

Pada bulan Muharam 1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakan pada 26, 27 dan 28 Oktober 2015 M

  • Shafar ( bulan Kedua )

Dikenang oleh penduduk lokal dimanapun dan cukup mashur juga sebagai bulan penyebaran penyakit, bulan kesialan bulan bala dan bencana; kendati Rasulullah sempat juga mengklarifikasi tentang ini, disini

Safar artinya kosong atau nol. Dinamakan Safar karena dalam bulan ini orang-orang Arab dulu sering meninggalkan rumah untuk menyerang musuh.

Berdasarkan beberapa sumber bahwa Rasulullah menikah dengan Ibunda Siti Khadijah Ra pada bulan Safar dengan mahar 20 ekor unta.  

Pada bulan Safar 1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakan pada : 25, 26 dan 27 November 2015 M

  • Rabiul Awwal ( Bulan yang ke Tiga )

Dikenang umat sebagai maulid Nabi besar Muhammad Saw ; secara sporadis masing umat memperingatinya khusus bahkan negarapun menghormati dengan menandainya pakai warna merah dan libur nasional.

Selayaknya memang kita semua menghormati sang Kekasih Allah ini, dengan cara masing – masing berdasar sunnah dan tuntunan beliau.

Pada bulan Rabi’ul Awwal 1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakan pada : 25, 26 dan 27 Desember 2015 M

  • Rabiul Akhir ( Bulan yang ke Empat )

Dikenal juga dengan awal pertama di fardhukannya shalat lima waktu bertepatan dengan tanggal 27 Rabi’ul Akhir, kita dapat menggalinya lebih dalam dalam AlQur’an suci.

Pada bulan Rabiul Akhir ini juga dikenal sebagai bulan wafatnya Shahabat Khalifah Abu Bakar As Shiddiq Ra dan dilanjutkan dengan bai’at Khalifah kedua Sayyidina Umar Al Khattab, banyak peristiwa peperangan di bulan ini diantaranya Perang Jamal dan Perang Bani Najran.

Pada bulan Rabi’ul Akhir / Rabiul Tsani 1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakan pada : 23, 24 dan 25 Januari  2016 M.  

  • Jumadil Awwal ( Bulan yang ke Lima ) 

Salah seorang cucu Rasulullah lahir pada 5 Jumadil Awwal, yakni
Sayyidah Zainab puteri dari Ibunda Fathimah Az Zahra istri Imam Ali Bin Abi Thalib As mengenang kelahiran sang cucu kekasih Allah ini, segeralah kita akan mengenang kakeknya Muhammad Saw ( Shalawat dan shalam atasnya . . . Allohumma Shalli ‘ala Muhammad . . . )

Pada bulan Jumadil Awwal 1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakan pada : 22, 23 dan 24 Februari 2016 M.  

  • Jumadil Akhir ( Bulan yang ke Enam )

Pada bulan Jumadil Akhir / Jumadil Tsani  1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakan pada : 22, 23 dan 24 Maret 2016 M.

  • Rajab   ( Bulan yang ke Tujuh )

Pada bulan Rajab 1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakan pada : 21, 22 dan 23 April 2016 M.

  • Sya’ban ( Bulan yang ke Delapan )

Pada bulan Sya’ban 1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakan pada : 20, 21 dan 22 Mei 2016 M.

  • Ramadhan ( Bulan yang ke Sembilan )

Ramadhan tentu kita faham bersama kewajibannya adalah shaum satu bulan penuh, seringkali yang menjadi konflik interest adalah penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal ; jika pemimpin tidak kompak dan tidak bijaksana memang di tingkat grass root yang paling kasian adalah umat atau masyarakat banyak, disamping munculnya pergesekan pergesekan juga sering menimbulkan pada situasi yang kontra produktif.

Lima tahun kebelakang sebutlah 2010 – 2015 ini terasanya perbedaan faham dalam konteks 1 Ramadhan dan 1 Syawwal antara Muhammadiyah dan NU tidak terlalu tajam dan sengit, satu hal yang penulis amati adalah berbaurnya masyarakat NU dan Muhammadiyah dalam kancah pendidikan, contoh konkrit banyak putera / puteri para tokoh Muhammadiyah yang menyekolahkan ke Pesantren – pesantren NU, sebaliknya banyak putera / puteri tokoh NU menyekolahkan ke Pesantren – pesantren modern Muhammadiyah sehingga terjadilah akulturasi pemahaman di kedua kelompok organisasi besar ini.

Dari budaya ini lahirlah generasi – generasi muda Islam yang tidak terlalu ashobiyah ( tahun 80 ‘an sedemikian kentalnya loyalitas terhadap ke NU-an nya ; kadang terdengar labeling yang agak lebay pakai Minna dan Minkum - ‘kelompok gue’ dan ‘kelompok mereka’ )

Alhamdulillah . . . perubahan itu terjadi secara evolusi tidak secara revolusi.

  • Syawwal ( Bulan yang ke Sepuluh )

Pada bulan Syawwal 1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakan pada : 18, 19 dan 20 Juli 2016 M.

  • Dzulkaidah ( Bulan yang ke Sebelas )

Pada bulan Dzulkaidah 1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakanakan pada : 16, 17 dan 18 Agustus 2016 M.

  • Dzulhijjah ( Bulan yang ke Dua Belas )

Salah satu bulan mulia dari dua belas bulan adalah Dzulhijjah salah satu simbol terbesarnya adalah ARAFah wisuda Akbar jamaah haji sedunia pada tanggal 9 dilanjutkan dengan prosesi Mudzdalifah Mina dan Ifadhah

Pada bulan Dzulhijjah 1437 H ini shaum purnama bisa dilaksanakanakan pada : 16, 17 dan 18 September 2016 M.

Bulan baru dan tahun baru 1437 H telah datang, ia akan mengendap merayap bahkan berlari hingga hitungan tak berbilang jika kita selalu terpesona dengan tipuan dunia, bahkan ia pergi bagai mimpi – mimpi kita dimasa lalu.

Ya Allah . . . .

Betapa banyaknya dosa – dosa kami yang terlupakan

Maafkan kami semua . . .

Dan Ampuni kami dari segala dosa – dosa itu.

Amiin.

 

[caption caption="semangat menyambut pergantian tahun pic : dok,pribadi"]

[/caption]

Jum’at, 3 Muharam 1437 H / 15 Oktober 2015 M  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun