Respon terhadap Kegagalan dan Situasi Sulit: Saat menghadapi kegagalan atau situasi sulit, Fellamy cenderung mencari pelarian daripada langsung menyelesaikan masalah.Meskipun akhirnya ia menghadapi masalah tersebut, awalnya ia meragukan kemampuannya sendiri.Sikap ini mencerminkan keraguan diri yang dapat menghambat pengembangan konsep diri positif.
Perasaan Tidak Mampu Memenuhi Harapan Orang Lain: Fellamy pernah merasa tidak mampu memenuhi harapan orang lain, yang membuatnya lebih tertutup secara emosional dan mengekspresikan perasaannya melalui seni. Meskipun seni dapat menjadi sarana ekspresi yang positif, perasaan tertekan untuk memenuhi ekspektasi eksternal dapat menghambat perkembangan konsep diri yang sehat.
Meskipun Fellamy memiliki kesadaran akan kekuatan dan potensi dalam dirinya, pengalaman negatif seperti bullying dan kritik dari lingkungan sekitar lebih dominan memengaruhi konsep dirinya ke arah negatif. Untuk menguatkan aspek positif dalam konsep dirinya, diperlukan dukungan yang tepat, baik dari keluarga, teman, maupun profesional, guna membantunya mengatasi dampak pengalaman negatif dan membangun kepercayaan diri yang lebih kuat.
Sedangkan Shofi menunjukkan dominasi konsep diri positif, yang tercermin dari berbagai responsnya:
1. Aspek Konsep Diri Positif:
Pengalaman Keberhasilan: Shofi menyatakan bahwa pencapaian pribadi meningkatkan pandangannya terhadap diri sendiri, membuatnya sadar akan kemampuannya untuk meraih sukses.
Dukungan Sosial: Ia mengakui bahwa saran dan contoh dari keluarga serta teman-teman memperkuat rasa percaya dirinya.
Mekanisme Positif: Untuk menjaga pandangan positif, Shofi mengingat hal-hal baik yang telah dilakukannya dan menerima kritik dengan sikap terbuka, sambil meyakinkan diri bahwa ia adalah individu yang baik.
Penyelesaian Konflik: Dalam menghadapi konflik, ia memilih berdiskusi untuk mencari solusi, menunjukkan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah secara konstruktif.
Penerimaan Diri: Shofi merasa puas dengan dirinya, menerima kekuatan seperti kedewasaan dan kelemahan seperti mudah terpancing emosi, mencerminkan penerimaan diri yang sehat.