Itu semua baru di Jayapura dan sekitarnya, belum lagi tempat/lokasi lain yang tersebar luas di bumi Papua yang masing-masing tentu memiliki rangkaian peristiwa sejarah dengan kondisi alamnya yang khas, namun semuanya jika dihayati secara mendalam tentu banyak mengandung nilai kesejarahan dan kearifan lokal di masing-masing daerah.
Kehadiran FDS sebagai event rutin tahunan yang sudah berlangsung sejak 2007 pastinya merupakan salah satu upaya strategis pemerintah daerah setempat beserta lembaga terkait dalam rangka mempromosikan salah satu potensi yang ada di Papua, khususnya pengenalan potensi lokal, baik berupa sumber daya alam, sumber daya budaya di Danau Sentani dan sekitar, sekaligus sebagai ajang pelestarian nilai-nilai berkearifan yang menjadi dasar pijakan membangun di wilayah seputaran Danau Sentani yang membumi, sesuai karakter maupun identitas kelokalannya.
FDS tahun ini yang telah berlangsung pada tanggal 19 s/d 23 Juni 2016 lalu dan sudah berjalan lancar, aman, nyaman dan sukses sesuai rencananya – tentu patut didukung dan diapresiasi serta diacungi jempol. Sangat dimungkinkan, festival-festival serupa dapat diadopsi dan dilakukan di berbagai tempat yang tersebar di wilayah Papua/Papua Barat, sehingga khalayak luas semakin  mengetahui dan memahami tentang potensi berupa sumber daya alam dan sumber daya budaya di masing-masing daerah yang sesungguhnya menjadikan perekat kebhinnekaan dalam kebersamaan membangun Papua pada umumnya. (Fransiska Rosilawati).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H