Pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS) yang berlangsung sejak tanggal 19 sampai 23 Juni 2016 telah usai dilakukan. FDS yang digelar rutin setiap tahun sejak 2007 kali ini (2016) mengambil lokasi di kawasan wisata Khalkhote, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Banyak hal yang tentunya bisa dipetik atas berlangsungnya event meriah ini, diantaranya nama Papua pada umumnya dan Danau Sentani (Kabupaten Jayapura) semakin popular, terkenal mengingat telah dipublikasikannya peristiwa menarik berkait pelaksanaan FDS dengan berbagai aktivitas pendukungnya.
Event akbar yang menelan dana Rp 3 miliar tersebut sudah dirancang sedemikian rupa yang  mempunyai maksud antara lain sebagai ajang eksistensi budaya lokal, termasuk penampilan/penawaran  hasil kerajinan serta kuliner khas masyarakat Danau Sentani. Beberapa hiburan bernuansa budaya lokal lebih melengkapi sekaligus sebagai ajang hiburan yang bisa dinikmati para pengunjung di seputaran arena festival.
Adapun FDS kali ini mengambil tema: 'Satu dalam Keanekaragaman Meraih Kejayaan', FDS ditujukan untuk memadukan keragaman budaya yang ada di sekitar Danau Sentani. Selain itu juga sebagai ajang promosi produk-produk budaya dan ekonomi kreatif warga setempat.
Terkait tema tersebut, Bupati Jayapura Mathius Awaoitauw dalam sambutan pembukaan FDS (19/6) menyebutkan: "Perbedaan yang kita miliki merupakan keindahan. Keberagaman di Tanah Papua hal yang luar biasa dan akan terus kita wujudkan dari waktu ke waktu. Bupati Matius mengingatkan kepada warganya bahwa kemajuan di Indonesia haruslah disyukuri. Ia menyebut pemda berencana akan menyatukan sejumlah destinasi wisata setempat menjadi satu kawasan pariwisata.
 Dikatakan pula, "Kita bersyukur para pendiri bangsa melalui Pancasila bisa mempersatukan kita menjadi ruh untuk bisa diimplementasikan dalam kehidupan. Dan seluruh daerah menyampaikan pesan perdamaian dan kesatuan," ucapnya http://travel.detik.com/read/2016/06/19.
Promosi dan Pengenalan Budaya
Tanah Papua yang relatif luas dibanding pulau-pulau lain di tanah air ternyata menyimpan beragam potensi, sumber daya alamnya yang melimpah, letak geografis didukung panorama alam yang indah dan eksotis akan menggugah wisatawan untuk berkunjung kesana. Demikian halnya  dilihat dari sisa peninggalan artefak sejarah telah menggambarkan bahwa peradaban masa lalu dapat diperoleh di wilayah ini.
Masih ingat dalam catatan beberapa tahun penulis pernah hidup di tanah Papua, tempat-tempat menarik yang layak dikunjungi seperti: Raja Ampat dengan kondisi alamnya yang unik,  Wamena dengan kehidupan suku Dani serta lembah Baliem-nya yang mempesona, suku Asmat dengan seni ukirnya yang khas. Dan produk-produk lainnya  yang memiliki nilai sejarah dengan muatan kearifan lokalnya di masing-masing tempat. Potensi flora dan fauna serta kuliner khas daerah di seluruh penjuru Papua turut memperkaya khazanah budaya di wilayah ‘Bumi Cendrawasih’ tersebut.
Selain sumber daya alamnya, sumber daya budaya juga tak kalah pentingnya untuk mengetahui gambaran sejarah peradaban yang ditandai temuan situs-situs arkelogi sehingga tidak sedikit mengundang perhatian pengunjung, baik sebagai wisatawan maupun pengunjung dalam rangka pengembangan studi atau ilmu pengetahuan.
Di seputaran Jayapura sendiri dapat diketahui bahwa lokasi-lokasi penting perlu dicatat bilamana kita hendak berkunjung, misalnya: Â Pantai Hamadi, Tanjung Marine, Tanjung Kaswari, Pulau Metu-Debi, Gunung Mher, Tanjung Vim, Tanjung Resyuk, Pulau Ismokh, Yasuk, Nampto, Abe Pantai, Situs Tugu Peringatan Pendaratan Tentara Jepang.