Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Potret Jemaah 2024: Mengapa Penyelenggaraan Haji Terbilang Penuh Tantangan

11 Juli 2024   10:12 Diperbarui: 12 Juli 2024   00:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perkembangan Alokasi dan Kuota Sisa Haji Indonesia 2018-2024 (sumber: www.kemenag.go.id)

Garuda melayani jemaah yang berangkat dari sembilan embarkasi, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. Sedangkan Saudi Airlines menerbangkan 106.993 jamaah dalam 261 kloter dengan pesawat B747-300, B777-300, dan A330-300.

Sejalan dengan keberangkatan, ada kedatangan jemaah di Tanah Suci. Jika terjadi keterlambatan kedatangan jemaah, sangat mengganggu ritme penyambutan jemaah di bandara, penyiapan hotel, katering, dan transportasi serta penumpukan jemaah di ruang transit. 

Perlu kita tahu setiap hari rata-rata ada 20 kloter kedatangan jemaah Indonesia dari 14 embarkasi. Mereka semua perlu mendapat layanan secara adil. Dan kedatangan jemaah haji tidak hanya dari Indonesia saja.

Keterlambatan juga merugikan jemaah. Misalnya jika mereka mendarat di Madinah. Secara jumlah hari masa tinggal telah dihitung cermat agar jemaah bisa melaksanakan shalat wajib 40 kali (arbain) di Masjid Nabawi. Jika terlambat, artinya masa tinggal di Madinah berkurang dan kesempatan shalat arbain tidak terpenuhi.

Aktivitas pertama dilakukan di Mekah adalah menyelesaikan umrah. Menghadapi lingkungan baru di tengah keramaian, potensi jemaah lepas rombongan dan kesasar sangat besar. Masjidil Haram merupakan masjid terbesar di dunia, memiliki area yang sangat luas, lebih dari 35 kali lapangan bola. Memiliki puluhan pintu masuk dan kemiripan hampir seluruh bangunan. Dikelilingi gedung bertingkat, menjadi pemandangan tidak biasa bagi sebagian besar jemaah.

Kesigapan petugas menjadi keniscayaan. Luasnya area di Masjidil Haram, tidak bisa optimal memberikan pengawasan melekat ke setiap jemaah. Tugas berat petugas menanti di awal kedatangan jemaah. Membantu mereka tidak kesasar, tetap dalam rombongan dan penting adalah memastikan jemaah menyelesaikan rukun ibadah umrah.

Fase Pelaksanaan

Setelah seluruh jemaah berada di kota Mekah, suasana kota suci itu terasa ramai. Setiap sudut jalan terlihat jemaah penuh sesak jemaah lakukan aktivitas. Biasanya ini terjadi lima hari menjelang Wukuf di Arafah. 

Layanan bis shalawat dari hotel ke Masjidil Haram mulai dihentikan karena padatnya lalu lintas. Beberapa ruas jalan ditutup untuk mengurai kemacetan. Kondisi ini bisa berdampak pada distribusi katering ke hotel-hotel jemaah.

Dalam masa menjelang Armuzna, biasanya panitia haji mengimbau jemaah untuk banyak ibadah di hotel dan masjid sekitarnya, tidak harus paksakan diri ke Masjidil Haram. Hemat tenaga persiapan rangkaian haji yang sangat melelahkan.

Pada fase ini jumlah jemaah yang terganggu kesehatan cenderung meningkat. Bisa karena cuaca panas, kelelahan, penyakit bawaan, dan sebab lainnya. Dan pada fase ini pula, panitia haji mulai menghitung jumlah jemaah yang mesti dilayani safari wukuf dan badal haji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun