Kondisi tol Jakarta Cikampek memang selalu menjadi momok dalam perjalanan saat libur panjang. Terlebih saat arus mudik lebaran.
Masalahnya sederhana saja. Banyak kendaraan melintas dan kapasitas tempat istirahat tidak sanggup menampung serta perilaku pengemudi yang sering istirahat sembarangan di bahu jalan.
Kemacetan seringnya terjadi sejak KM 11, terus menjalar hingga tempat istirahat di KM 56. Bahkan beberapa tahun lalu terjadi kemacetan sejak tol Lingkar Timur Jakarta.
Dalam kondisi tertentu, kendaraan bisa dibilang "parkir" dalam hitungan jam di sepanjang jalan tol. Akibatnya jelas, kelelahan pengemudi dan waktu terbuang percuma. Kondisi lelah pengemudi ini, sebabkan mangkirnya kendaraan di bahu jalan sembarang.
Setiap pemudik saat itu, tentu telah menyiapkan berbagai strategi. Meski pada akhirnya tidak terlepas dari cengkraman macetnya tol Jakarta Cikampek.
***
Jelang Natal 2019 kemarin, saya memang sudah berencana mengambil kesempatan pulang kampung. Hari libur lumayan panjang. Ditambah hari Senin sebagai "hari kejepit", menjadi tambahan hari libur.
Hari minggu, sengaja ku pilih sebagai hari keberangkatan. Selain menilai kondisi jalanan sudah mulai longgar, juga adanya beberapa urusan keluarga di hari Sabtu.
Setelah mengamati situasi kepadatan jalan melalui aplikasi, nampak hampir seluruh jalur berwarna biru. Hanya beberapa titik saja berwarna jingga dan merah. Artinya hampir seluruh jalan dalam kondisi lancar jaya.
Kesempatan ini saya pikir tak ada salahnya sekaligus menjajal jalan tol layang Jakarta Cikampek (Japek) yang belum lama diresmikan Presiden Joko Widodo. Akhirnya ku cari dan membaca sejumlah berita yang memberikan gambaran terkini kondisi jalan baru tersebut.
Ada sejumlah catatan dan ulasan. Kondisi jalan yang bergelombang, potensi kemacetan, kontur jalan belum rata, dan antisipasi tidak adanya rest area sepanjang tol layang.