Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Daftar Haji, Mana Lebih Baik, Reguler atau Khusus?

28 Desember 2018   21:30 Diperbarui: 29 Desember 2018   23:12 2451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara jarak dari Jamarat, tenda Mina jemaah khusus lebih dekat. Kapasitas pun lebih relatif lebih leluasa untuk istirahat. 

Memilih Penyelenggara dan Mutasi Antar PIHK

Istilah "ada harga ada kualitas" dalam haji khusus tidak selamanya berlaku. Di lapangan sering dijumpai pergeseran kualitas layanan dari brosur yang ditawarkan.

Bagaimanapun PIHK tidak memandang haji sebagai ibadah semata, tapi sebuah industri yang menghasilkan keuntungan. Mereka jualan jasa, dan semaksimal mungkin menekan biaya operasional.

Maka berhati-hatilah dalam memilih PIHK. Lihat riwayat dan reputasi selama membawa jemaah. Namun demikian, selama masa menunggu jemaah bisa pindah PIHK yang menurut jemaah lebih baik.

Pindah Jalur

Banyak publik bertanya jika sudah daftar haji reguler, apakah boleh pindah jalur ke haji khusus, atau sebaliknya. Kondisi ini tidak dimungkinkan. Sekali lagi kedua jalur berbeda sejak awal.

Jika dari reguler ingin pindah ke khusus, jemaah harus mendaftar dari awal dan ikut antre dari belakang. Begitu pula sebaliknya.

***

Itulah sekilas gambaran perbedaan haji reguler dan khusus. Secara umum kualitas layanan hampir setara. Pembeda signifikan keduanya terletak pada masa tunggu, masa tinggal, dan harga.

Meski sudah ada regulasi, namun kenyataan di lapangan, ditemukan jemaah berangkat haji tidak melulu gunakan jalur sebagaimana diatur dalam UU. Sebut saja "haji non kuota".  Mereka gunakan jalur ini bisa "daftar langsung berangkat". Menurut rumor jumlahnya capai belasan ribu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun