Jemaah masuk ke Mina saat malam untuk mabit, dan keluar kembali saat pagi. Meski demikian secara syariat, ini perlu mendapat kajian mendalam.
Menambah kuota, berarti menambah semua fasilitas layanan bagi jemaah. Dampaknya tentu pada semua pihak terkait. Pemerintah daerah, layanan asrama haji, manasik, kesehatan, maskapai penerbangan, hotel, katering, transportasi, dan akomodasi lainnya di Arafah dan Mina. Semua itu butuh sinergitas tinggi dalam sinkronkan segala persiapan.
Saat ini penyelenggaraan haji yang dilakukan Kemenag boleh dibilang telah mencapai titik tertinggi. Kapasitas Kemenag dengan seluruh instrumen dan sumber daya telah optimal. Indeks kepuasan jemaah sebagaimana dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) telah melewati ambang tingkat memuaskan.
Angka indeks kepuasan 85,23 menunjukkan apa yang diperoleh jemaah jauh melebihi dari apa yang diharapkan. Meski jika ditelisik mendalam, pelayanan di Mina menjadi satu-satunya pelayanan yang menurut persepsi jemaah terendah. Itulah yang menjadi pertimbangan bahwa layanan Mina perlu mendapat perhatian serius.
Menambah kuota bisa diartikan menambah beban pekerjaan. Apakah Kemenag siap?Â
Dari semua solusi, apapun hasilnya, jemaah hanya ingin berangkat lebih cepat dan layanan secara adil. Semoga..Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H