Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Aturan Main Antrean Jemaah Haji

19 Desember 2018   16:06 Diperbarui: 19 Desember 2018   21:06 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat jelang operasional haji, kuota telah dialokasikan habis terbagi ke setiap provinsi. Berdasar besaran kuota, kemudian diambil jemaah dari urutan terdepan dari setiap lajur antrean. Mereka adalah jemaah yang memiliki hak lunas tahap pertama.

Estimasi Keberangkatan

Dengan nomor porsi, jemaah dapat melihat estimasi keberangkatan melalui aplikasi android Haji Pintar. Estimasi sifatnya perkiraan, bisa maju bisa juga mundur. Kepastian tergantung jumlah kuota pada tahun pelaksanaan. Mengapa demikian?

Jelang operasional, provinsi peroleh kuota normal sebagaimana tahun sebelumnya. Namun bila ada tambahan kuota, tentu provinsi pun bertambah. Dampaknya antrean sedikit lebih maju. Jemaah di ambang batas bisa terangkut berangkat di tahun berjalan. 

Aplikasi Haji Pintar, berbasis Android hadirkan banyak informasi seputar haji | kemenag.go.id
Aplikasi Haji Pintar, berbasis Android hadirkan banyak informasi seputar haji | kemenag.go.id
Estimasi juga bisa mundur. Sekali lagi Gubernur punya kewenangan alokasikan kuota ke kabupaten. Jika terjadi pergeseran alokasi kuota ke kabupaten, tentunya berdampak pada antrean. Jika berkurang, antrean mundur. Jika bertambah, antrean maju.

Lalu, apa upaya Kemenag seimbangkan kembali panjang antrean jemaah haji tiap provinsi? Jawabannya dikupas di artikel berikutnya berjudul "Mencari Solusi Pangkas Antrean Jemaah Haji". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun