Terasa Jauh Lebih NikmatÂ
Topik Pilihan Kompasiana minggu ini adalah masalah Buah Alpukat
Apakah Kompasianer punya pengalaman terkait memilih maupun mungkin sudah terjun langsung jadi petani alpukat? Masalah apa yang biasanya dihadapi ketika menjalaninya? Adakah yang sudah mengembangkan varietas baru ?(Kompasiana)
Tentang alpukat dan pernak-pernik nyaÂ
Awal kami berdua mulai tinggal di Australia, pingin makan buah alpukat, ternyata harganya selangit. Masa iya persatu buah alpukat seharga lebih dari 4 dollar? Berarti setara dengan RP 50.000 persatu buah alpukat.
Kalau beli buah alpukat tentu saja tidak cukup satu atau dua buah. Paling kurang 4 buah. Rasanya sayang banget uang senilai Rp.50.000 untuk beli buah alpukat. Karena saya dan suami hobi berkebun, maka  belakangan kami mulai menanam biji buah alpukat sewaktu masih tinggal di kota Wollongong, New South Wales .Â
Kami pilih bibit alpukat yang biji nya kecil, sehingga daging buah tebal seperti tampak pada gambar. Karena ada jenis alpukat yang bijinya besar, sehingga daging buah tipis dan kurang enak.
Biji buah alpukat yang sudah dikeringkan disemaikan dalam kantong plastik yang berisi tanah subur. Setelah tumbuh perlu disirami setiap hari. Hingga tumbuh sekitar 75 cm., kami pindahkan ke tanah. Perlu digali lubang yang cukup dalam dan disi tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Â
Kemudian setiap hari disirami. Sekitar 3 tahun sudah mulai berbuah. Tentu saja kami sangat senang. Apalagi buahnya sangat lebat . Buahnya mencapai lebih dari 400 buah. Yang tentu saja tidak mungkin kami makan semuanya. Kami bagikan kepada kawan kawan disana. Tentu saja mereka sangat senang.Â
Cara Agar Buah alpukat matang tanpa diperam.