Pada hari H semua murid kelas 6 ikut tour tersebut naik ke bus menuju Taman Nirwarna. Sesampai di Taman Nirwarna semua murid bermain di tepi pantai dengan diawasi guru mereka.
Terbersit berita ada seorang siswa yang hayut di Nirwarna.Mendengar itu kami buru buru menuju Nirwarna karena putra kami ikut tour tersebut. sesampai di Nirwarna ternyata putra kami selamat tidak mengalami apa apa karena dia selalu dekat gurunya.
Sekembalinya murid murid kesekolah kembali ,putra kami ikut kami pulang.Ternyata salah satu bus terjatuh dijurang menuju pulang dan menyebabkan beberapa orang anak anak Perserta Study tour tewas dan luka luka parah. Hal ini disebabkan sopir menginjak rem dan ternyata remnya blong .Bus tak dapat dikendaikan sehingga masuk jurang.
Kepala Sekolah Jadi Sasaran Kemarahan
Sewaktu Kepala Sekolah mendatangi rumah siswa yang tewas untuk menyampaikan rasa duka, malahan jadi sasaran kemarahan keluarga korban .
Saling menyalahkanÂ
Sebagian besar masyarakat  menyalahkan sopir yang tidak hati hati . Ada  yang menyalahkan pihak Rumah Sekolah. Yang lain menyalahkan pemerintah Karena mengizinkan kendaraan tidak layak jalan untuk membawa penumpang.
Seharusnya pihak pemerintah tidak Boleh menerbitkan Surat ijin trayek , bila kendaraan dianggap tidak layak jalan . Tetapi kejadian yang sama terulang lagi, yakni Kecelakaan Study Tour .
Kesimpulan:
Di Australia semua kendaraan diuji dan bila dianggap,tidak layak jalan,maka kendaraan dibuang . Sebagai contoh kendaraan pribadi kami, Nissan tahun 2000 terpaksa dibuang. Biaya 350 dollar yakni senilai 3,5Â juta rupiah.