Mendarat di Bandara LhasaÂ
Setelah mendarat di Bandara Lhasa ,kami dijemput seorang Guide yang memperkenalkan namanya Mr.Campa  Serta sopir  yang akan membawa kami keliling  Champa mengingatkan kepada kami bahwa Sopir yang mengemudikan kendaraan  sekaligus adalah sekuriti  yang bertugas mengawasi perjalanan kami. Jadi kami dingatkan untuk tidak membicarakan hal hal mengenai politikÂ
foto dokumentasi pribadi
Champa mengatakan bahwa kami salah mengambil tanggal kunjungan di musim dingin Tak ada tamu yang mengunjungi Tibet hanya kami berdua dan sepasang suami istri dari Perancis Kami diantarkan ke Tibet Hotel untuk beristirahat  Karena tamu hanya beberapa orang maka  pihak  hotel hanya menyalakan  heater  kecil Sehingga kami kedinginan karena temperatur beberapa derajat dibawa nol.Karena lokasi negeri Atap Dunia ini berada diketinggian maka Oksigen hanya 50% . Setiap kali bernafas dada serasa sesak dan sakit kepala Oleh karyawan hotel kami ditawari bantal plastic berisi  oksigen untuk membantu pernafasan dengan bayaran yang cukup menguras saku. Malam itu sungguh merupakan malam yang sangat membuat kami menderitaÂ
Tetap melanjutkan rencana
Walaupun jalan sempoyongan dan sakit kepala yang Luar biasa kam tetap melanjutkan rencana sesuai jabwal Antara lain mengunjungi temple dimana terdapat patung Dalai Lama yang sudah meninggal dan jasadnya dililit dengan emas Disana dibangun altar  dengan mas murni untuk tempat persembahan Sebuah altar bersama patung Dalai Lama berkisar dua ton mas murni
Banyak penduduk Tibet berbondong bondong menaiki puncak tempat ziarah hanya untuk meminta berkat pada pendeta diatas bukit Kami juga melihat sumbangan yang diberikan penduduk disapu pakai sapu lidi Karena falsafah mereka bahwa uang adalah sampah dunia Untuk mengingatkan orang bahwa semua orang membutuhkan uang tetapi uang bukan yang terpenting dalam hidup ini