Padahal bila saya melanjutkan, maka akan mendapatkan pensiun 2,5 tahun lagi tanpa bekerja, mendapatkan penghasilan setiap bulannya. Ikut suami, berarti tidak akan ada lagi tepuk tangan setiap kali saya selesai memberikan motivasi setiap Senin pagi dan tidak akan ada lagi jalan jalan gratis ke luar negeri.
Tapi seandainya saya tetap melanjutkan karier, sementara suami akan melakukan perjalanan seorang diri, sungguh tidak tega saya memikirkan hingga ke sana. Akhirnya dengan ikhlas saya meninggalkan karier dan mendampingi suami. Karena apalah artinya uang dan popularitas, bila saya harus kehilangan keharmonisan rumah tangga?
KesimpulanÂ
Tidak ada  yang tidak mungkin di dunia ini, asal kita benar-benar yakin dan berusaha. Usia boleh bertambah, tapi bukan berarti semangat hidup ikut menua. Dan ketika tiba saatnya berada di persimpangan jalan, di mana dhadapkan pada pilihan antara karier dan suami, maka bagi saya rasa keharmonisan rumah tangga adalah di atas segala-galanya. Apalah artinya karier, bila kita kehilangan orang yang dicintai?
16 Maret 2020.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H