Ada banyak asumsi dan penelitian terkait pertanyaan tersebut, salah satunya karena adanya fear of crime yang dimiliki manusia. Ini adalah perasaan ketakutan akan kemungkinan tindak kejahatan yang dapat menimpa mereka sewaktu-waktu.Â
Perasaan ini utamanya dimiliki oleh wanita, selaras dengan salah satu penelitian yang menyebutkan bahwa wanita lebih takut menjadi korban kejahatan daripada pria, meskipun realitanya pria lebih mungkin menjadi korban kejahatan daripada wanita.Â
Namun pernyataan tersebut bisa dibantah dengan ada lebih banyak laporan atas beberapa kejahatan tertentu seperti rape & pelecehan seksual yang didominasi wanita sebagai korbannya di media pers.
Pada fear of crime, masyarakat menyukai kisah pembunuhan (murder & serial killer) karena adanya keinginan kuat untuk menghindar dari kemungkinan menjadi salah satu korban tersebut.Â
Telah disebutkan sebelumnya bahwa isi true crime seringkali membahas tentang alasan mengapa serial killer membunuh.Â
Biasanya alasan ini berupa aspek mengejutkan dalam yang hidup mereka, contoh: ditolak oleh pujaan hati, ditinggal oleh pasangan, trauma masa kecil, dll.Â
Besar kemungkinan konsumen genre ini akan lebih mudah menyadari tanda/potensi ketika seseorang yang dikenal maupun tidak mempunyai rencana untuk membahayakan diri mereka.Â
Selanjutnya, adalah adanya survival strategies, yaitu tips mempertahankan/melarikan diri ketika berada dalam situasi berbahaya yang sering digambarkan dengan dramatis dalam serial true crime.Â
Ini juga bisa menjadi alasan mengapa genre ini menarik bagi masyarakat, terutama untuk para wanita, karena informasi yang tersedia mengenai cara bertahan hidup dari pembunuh dinilai sangat bermanfaat dan dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
Terakhir adalah faktor potential life-saving knowledge, dimana ketika menonton/membaca true crime, konsumen bisa paham dengan motif dan taktik yang digunakan pembunuh untuk membunuh korbannya.Â