Mohon tunggu...
Rosa Folia
Rosa Folia Mohon Tunggu... Independent Writer -

Bachelor of Arts in International Relations from Universitas Airlangga; Master of Arts in International Relations from Universitas Gadjah Mada. Politics, social, culture, football (not necessarily in that order). [Twitter: @folia_deux] [E-mail: rosafolia20@gmail.com]

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bali Process, Apa yang Baru?

25 Maret 2016   17:01 Diperbarui: 25 Maret 2016   17:07 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Persoalan itu berada dalam lingkaran setan yang membuat mengapa begitu banyak orang di kawasan Asia, Afrika, dan Timur Tengah, rela membayar ribuan dolar kepada sindikat penyelundup manusia, menyeberangi lautan dengan kapal seadanya, berdesakan dengan ratusan orang lain, serta kelaparan di tengah laut, menuju ke tempat yang mereka kira lebih aman. Sebelum ada Bali Declaration pun Bali Process sudah menyatakan perlunya menyelesaikan akar persoalan mengapa mereka menjadi pencari suaka atau pengungsi. Ini hal yang tidak mudah dan perlu komitmen politik yang kuat. Ini berarti perang dan konflik harus hilang. Terlalu utopis?

Lalu berkaitan dengan proses penentuan status pengungsi. Dalam poin ke-5 Bali Declaration disinggung tentang ‘effective and efficient screening process’. Ini hal baru yang melengkapi prinsip yang telah ada, yakni, perlakuan yang manusiawi dan berdasarkan prinsip hak asasi manusia. Alison Mountz, salah satu scholar bidang migrasi yang saya kutip dalam thesis, menyebutkan banyak alasan mengapa pencari suaka memilih membayar penyelundup manusia dan mengarungi lautan yang berbahaya. 

Di antara alasan itu adalah the long tunnel thesis, yaitu, sebuah kondisi dimana pencari suaka harus melalui proses panjang selama bertahun-tahun untuk memperoleh kepastian akan statusnya. Ini pun jadi persoalan karena negara ketiga yang mau menerima pengungsi pun masih akan berbicara, misalnya, tentang kuota. Banyak hal yang harus diselesaikan dalam urusan pencari suaka dan pengungsi. Bali Process adalah salah satu medianya. Bali Declaration yang dibanggakan telah diumumkan kepada publik. Kini, kita tinggal menunggu tindakan nyata dari semua pihak terkait.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun