Tetapi, keadaan sesulit apapun sebagai dampak dari pandemik Corona ini tidak semestinya menjadikan kita lantas melupakan nikmat dan karunia Allah yang begitu luas untuk kita sebagai mahluk ciptaan-Nya.
Melalui tulisan kali ini, terkait apa yang sedang saya alami di masa pandemik ini, saya ingin masuk lebih dalam ke pembahasan perihal syukur, sesuai judul tulisan saya "the power of syukur"
Hendaklah kita selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepada kita baik lahir maupun batin, serta yang berhubungan dengan agama dan dunia kita. Ingatlah bahwa semua nikmat adalah dari Allah.
Ketahuilah, pengetahuan hati dengan beberapa rangkaian nikmat, yaitu nikmat apapun tidak akan sampai dengan daya dan kekuatan seseorang, kecuali dengan fadilah dan rahmat Allah. Pengetahuan ini juga merupakan perwujudan rasa syukur.
Rasa syukur secara maksimal dapat ditunjukkan dengan ketaatan seseorang kepada Allah atas setiap nikmat yang diberikan kepadanya. Jika seseorang tidak mentaati Allah dengan nikmat-nikmat itu, maka seseorang tersebut telah meninggalkan syukur nikmat.
Dan jika seseorang mempergunakan nikmat-nikmat untuk durhaka kepada-Nya, maka dia telah jatuh ke dalam kekufuran, yaitu kufur nikmat yang senantiasa mengantarkan seseorang pada siksa Allah SWT.
Barangsiapa masih tetap dalam kenikmatan meskipun ia bergelimang maksiat, maka sebenarnya ia telah ditarik oleh Allah ke arah kebinasaan secara berangsur-angsur.
Sesungguhnya memperbanyak pujian dan syukur pada Allah atas kelapangan dan kebahagiaan yang diberikan padanya adalah merupakan alat pendekatan diri kita kepada-Nya dan menjadi penyebab tercurahnya pertolongan dari Allah.
Syukur termasuk salah satu maqam atau tingkatan para penempuh jalan rohani (salikin). Syukur terdiri dari ilmu, hal (kondisi spiritual), dan amal perbuatan. Ilmu adalah dasar darinya melahirkan hal (kondisi spiritual) dan hal melahirkan amal perbuatan.
Ilmu adalah mengetahui segala kenikmatan berasal dari Allah Sang Pemberi Nikmat. Amal perbuatan adalah mengerjakan perbuatan yang dicintai oleh Allah, amal perbuatan tersebut berkaitan dengan hati, anggota badan dan lisan.
Perbuatan hati adalah terbesitnya keinginan untuk melakukan kebaikan dengan apa yang telah dianugerahkan kepadanya. Adapun perbuatan lisan adalah dengan memberikan pujian sebagai ungkapan rasa syukur kepada-Nya.