"Sudah salat tapi tetap malak!" Umpatan teman-teman Dian sesama perambah hutan.
---
Dopeganginya uang 100 ribuan. Basah, lecek bekas terselip dalam saku celana Dian. Entah berapa kali uang itu ikut berendam. Kering, basah, hingga kering lagi. Berhari-hari dalam hutan.
Di dalam hutan memang tak butuh uang. Yang mereka butuhkan hanya beras dan garam. Ikan bisa dicari sambil menanti malam. Tak bakalan kelaparan.
Namun bagi Dian, uang 100 ribu cukup berharga. Cukup untuk jajan anaknya yang masih kelas 4 SD dua puluh hari.
"Bang!"
Tiba-tiba ada suara memanggil dari pinggir sungai. Â Seorang pemancing. Dian dan Timan telah mengenalnya.
Bergegas Dian mencebur ke sungai menenteng tali tambang untuk ditambatkan.
Dengan napas tesengal Diman menghampiri sang pemancing.
"Rokonya mana!" kata sang pemancing.
"Maaf, Pak. Ini baru tarikan pertama setelah 6 bulan kami libur. Utang dulu boleh?" Diman memelas.