Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebelum Iblis Mengganti Bola Matanya

29 Februari 2020   17:32 Diperbarui: 29 Februari 2020   19:14 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kucing itu aku robek-robek kulitnya. Dagingnya aku makan. Tinggal kulit dan tulang belulang. Tak seorang pun tahu, sisa tengkoraknya aku benamkan di bawah dudukanku. Di pondok ini. Aku cakar sendiri dengan tanganku. Aku pendam. Aku sembunyikan."

"Hanya sekali?"

"Setelahnya, setiap hujan datang. Aku tak pernah lagi merasa kedinginan dan kesepian. Aku tak tahu. Apakah itu kucing atau binatang lainnya. Aku hanya merasa memiliki teman. Dan ketika pagi hari, aku kelelahan menanam sisa kerangka teman-teman malamku."

Namanya Ki, diangap gila oleh keluarganya. Dia memang buta. Benar-benar buta sejak lahir. Keluarganya hanya malu memiliki anak yang buta. Sehingga ikut membutakan hatinya, menyerahkan Ki bersama teman malam, dan berakhir jadi santapan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun