Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Padahal Sudah Dewasa, Terlambatkah Menggali Potensi Diri?

4 Februari 2020   22:30 Diperbarui: 4 Februari 2020   23:16 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkinkah dengan ancaman kemalasan berkurang? Belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa dengan ancaman, kemalasan berkurang. Yang jelas, secara kasat mata jika kita diancam maka kemalasan sedikit berkurang.

Contoh lain yang juga terlihat nyata adalah berburu mengejar finger print pada instansi pemerintah dan sekolah. Mengapa? Ancamannya jika jumlah kehadiran tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka akan ada pengurangan tunjangan.

Akhirnya ancaman bisa dijadikan alasan agar rasa malas berkurang. Syukur-syukur kalau bisa hilang.

2. Merasa Tidak Bisa
Merasa tidak bisa juga merupakan penyebab seseorang menolak melakukan perintah atau memberikan pertolongan. Padahal lumrahnya apa yang diminta dapat dilakukan.

Untuk hal-hal yang memang benar-benar tak dapat dilakukan mungkin saja jadi alasan penolakan. Contohnya saya, diminta mengerjakan apa pun siap. Hanya satu yang sungguh sulit saya lakukan, yaitu ketika berkaitan dengan ketinggian.

Kalau diminta memanjat atap rumah, meskipun dengan tangga sekuat dan se aman apa saja pasti sungguh gemetaran. Fobia ketinggian entah berasal dari mana, padahal dahulu ketika masih remaja sering manjat atap rumah ketika berburu layang-layang. Padahal sekali pun saya tak pernah jatuh ketika melakukan pemanjatan.

Pokoknya kalau disuruh memanjat pohon. Meskipun rambutan, mangga, atau durian mateng di kebun saya tetap saja hanya menatap dari bawah. Dan berharap ada orang lain yang bersedia memanjatkannya. Barulah buah itu bisa saya nikmati.

Jika dipaksa, karena darurat misalnya pasti akan saya coba. Pengalaman pernah melakukan pemanjatan pasti berguna. Walau pun dengan setengah takut juga ternyata.

Nah, kalau berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang bisa dipelajari barangkali tak ada alasan, ketika alasan tidak bisa dikemukakan untuk melakukan penolakan.

Apalagi ketika perasaan tidak bisa dinyatakan untuk menolak setelah diberikan bimbingan pengetahuan dan keterampilan. Maka merasa tidak bisa hanya penolakan karena memang tidak ingin mengerjakan.

3. Merasa Tak Ada Untungnya
Tak sedikit di antara kita yang menilai setiap pekerjaan yang dilakukan harus ada untungnya  dalam bentuk nominal. Kalau aku mengerjakan ini berapa rupiah aku dapatkan? Jika aku menolongnya berapa imbalan yang akan aku dapatkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun