"Dimana Jenderal?"
Tanya salah seorang kepala pasukan seratus sambil menoleh mencari Sang Jenderal.
"Jenderal tidak kembali, komandan! Aku orang terakhir yang melintasi gerbang digital."
Jawab salah seorang prajurit.
Blip!
Selamat datang di duniamu para prajurit kebanggaan! Jamuan besar siap untuk disantap!"
Blip!
Para prajurit goa di kota Boas berlari kembali ke tepian muara. Helikopter tempur berhamburan dari arah kota Yakin. Siap membalas serangan orang-orang goa.
Di dalam kendaraan waktu, prajurit penyerta merapatkan badannya ke jok depan seraya mencengkram bahu Guruh.
"Tetap bertahan, Mas. Jangan menyerah!"
Raungan Guruh semakin menjadi. Andai ia bisa menarik tangannya. Tangan itu terperangkap pada dinding martrix.